Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Isu Asteroid Hantam Bumi Pada 8 Mei Tidak Terbukti

Depi Gunawan
08/5/2020 11:43
Isu Asteroid Hantam Bumi Pada 8 Mei Tidak Terbukti
Peneliti Astronomi Imah Noong, Hendro Setyanto(MI/Depi Gunawan )

ISU asteroid menghantam bumi pada 8 Mei 2020 tak terbukti. Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) juga sebelumnya menyatakan asteroid berukuran raksasa akan menabrak bumi pada pertengahan bulan Ramadan adalah informasi yang tidak benar. Kendati demikian, penduduk bumi masih harus tetap waspada, pasalnya potensi jatuhnya benda langit sehingga mengancam kehidupan di bumi masih tetap ada.

Peneliti Astronomi Imah Noong, Hendro Setyanto menyampaikan, asteroid yang diisukan jatuh ke bumi jaraknya masih sangat jauh dengan bumi sehingga tidak akan membahayakan manusia.

"Kita tahu bahwa hari ini, asteroid berada pada jarak terdekat dengan bumi. Tapi itu bukan berarti membahayakan bumi kita, lintasannya masih cukup jauh dan para ilmuwan mengatakan tidak mungkin menjadikan bencana di bumi," kata Hendro di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (7/5) malam.

Namun begitu, dia menerangkan, hal itu sebenarnya masih mungkin terjadi. Artinya, kejadian asteroid menghantam bumi adalah sebuah kemungkinan. 

"Kita pernah melihat contohnya tahun 1997 kalau saya tidak salah, komet yang terperangkap oleh medan gravitasi planet Jupiter," ujarnya.

Menurut Hendro, asteroid sebetulnya adalah sebuah benda luar angkasa seperti halnya komet, bulan dan bumi yang mengorbit matahari. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan segalanya bisa diprediksi manusia.

"Secara ilmu pengetahuan, dalam hal ini astronom, mampu memprediksi dengan baik apakah benda luar angkasa itu akan menjadi bencana atau tidak di bumi," bebernya.

Dengan banyaknya benda di luar angkasa, salah satunya satelit buatan manusia, Hendro mengungkapkan, benda-benda tersebut sangat berpotensi membahayakan kehidupan di bumi.

"Karena bisa jadi, satelit-satelit yang tidak dipakai itu kemudian jatuh ke bumi," tuturnya.

baca juga: Belajar dari Rumah Bisa Bikin Stres Orangtua dan Anak

Oleh sebab itu, dia melanjutkan, sangat penting sekali bagi Indonesia yang berada di khatulistiwa memiliki fasilitas yang bisa mengantisipasi ancaman jatuhnya benda-benda langit tersebut.

"Jangan sampai kalau misalkan ada suatu benda jatuh, tidak diantisipasi karena dampaknya akan luar biasa. Apalagi kalau itu benda seperti meteor, asteroid yang ukurannya tidak kecil, dan kalau itu jatuh ke bumi, dampaknya luar biasa," jelasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya