Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Tanah Air semakin meningkat. Dalam tiga hari, terjadi peningkatan nyaris 4.000 kasus.
"Per 27 April 2020 total kasus mencapai 49.563, naik sekitar empat ribu kasus dari data 24 April yakni 45.580 kasus," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Selasa (28/4).
Baca juga: MK Minta Amien Rais dll Perbaiki Gugatan Perppu Korona
Jawa Barat menjadi daerah paling banyak kasus DBD dengan total 6.337. Disusul dengan Bali dengan total kasus mencapai 6.050.
Baca juga: Sanksi Denda atau Kurungan 3 Bulan bagi tak Bermasker Diterapkan
Kasus kematian akibat DBD pun meningkat. Tercatat, sudah ada 310 orang meninggal akibat DBD di Indonesia.
Baca juga: Garuda Indonesia Batalkan Rencana Penerbangan di Zona Merah
"Total yang meninggal per 27 April mencapai 310 kasus, naik 12 kasus dari sebelumnya 298 angka kematian pada 24 April," ujar Siti. (X-15)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved