Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

UII Ciptakan Hazmat yang Aman dan Nyaman

Agus Utantoro/X-7
19/4/2020 08:20
UII Ciptakan Hazmat yang Aman dan Nyaman
Ketua Gugus Tugas Covid-19 UII Abdul Jamil (kiri) bersama Prodi Rekayasa Tekstil Fakultas Teknologi Industri UII Faisal RM(MI/AGUS UTANTORO)

KAIN biasa yang banyak dijual di pasaran umum itu berubah menjadi baju khusus atau pakaian pelindung (protective clothing) untuk tenaga kesehatan (hazmat) yang menangani pasien terpapar covid-19 (virus korona). Kain yang sama juga dipakai untuk membuat masker.

Bahkan sebanyak 2.000 masker dan 100 potong pakaian pelindung itu sudah diserahkan ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 UII, Dr Abdul Jamil, untuk dibagikan kepada masyarakat di sekitar Kampus Terpadu UII, beberapa puskesmas, dan rumah sakit di sekitar Yogyakarta.

Dua produk alat pelindung diri (APD) yang sangat diperlukan di tengah pandemi korona itu ternyata karya cipta Program Studi Rekayasa Tekstil Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, yang bekerja sama dengan alumni dan Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (Ikatsi).

“Dari bentuknya, APD buatan UII itu menggunakan bahan yang telah diproses after treatment supaya pori-pori kain menjadi sangat kecil sehingga virus covid-19 tidak dapat melewati pori-pori tersebut,” kata Ketua Program Studi Rekayasa Tekstil FTI UII, Ir Faisal RM, PhD, Jumat (17/4), di kampus UII, Yogyakarta.

APD tersebut, lanjutnya, relatif ringan, nyaman dikenakan, tidak tembus air, dan tidak panas karena masih berpori-pori.

“Hazmat kami terbuat dari bahan yang di-after treatment sehingga tidak perlu lagi mengenakan rangkap-rangkap, seperti hazmat yang ada selama ini. Itu sebabnya menjadi lebih ringan, nyaman, dan aman,” tambah Faisal.

Menurutnya, hasil produksi 2.000 masker dan 100 pakaian pelindung yang telah dibagikan tersebut baru tahap awal. “Berikutnya, akan dibagikan sebanyak 8.000 potong masker dan 400 potong pakaian pelindung sehingga total akan disediakan 10.000 potong masker dan 500 potong pakaian pelindung kesehatan,” imbuh Faisal.

Di kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (Ikatsi) Suharno Rusdi menambahkan spesifikasi bahan APD yang digunakan ialah terbuat dari spun viscose yarn 8450 30R dan spun cotton yarn 7454 30C.

Kedua jenis bahan tersebut, lanjutnya, telah melalui proses kimiawi sehingga memiliki sifat water repellent (menolak air) dan antibakterial. Semuanya telah diuji di Laboratorium Kendali Mutu Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII.

“Dengan hasil uji itu, dapat diperhitungkan APD tersebut akan mampu menangkal virus korona,” tambah Suharno.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, APD tersebut sengaja dibuat dua lapis, yakni bagian luar terbuat dari 100% 8450 30R dan yang di
dalam dari 7454 30C.

“Pada tahap lanjut, ujarnya, untuk membantu menanggulangi wabah covid-19, Program Rekayasa Tekstil UII sedang mengembangkan jenis APD dengan bahan spesifikasi lain, yakni dari bahan hydrophobic (tidak menyerap air) dan akan segera dirilis dalam waktu dekat,” pungkas Suharno. (Agus Utantoro/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya