Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Penipuan online makin marak menjerat masyarakat.  

Belajar di Rumah, Kebugaran Penyandang Disabilitas Perlu Dijaga

Syarief Oebaidillah
17/4/2020 02:41
Belajar di Rumah, Kebugaran Penyandang Disabilitas Perlu Dijaga
Siswa penyandang disabilitas membaca huruf braile bersama pendampingnya(Antara/Yusran Ucang)

SISTEM belajar dari rumah untuk seluruh pelajar di Indonesia juga berlaku bagi kalangan disabilitas. Disamping materi pembelajaran, menjaga kebugaran bagi penyandang disabilitas selama di rumah penting untuk menjaga imunitas tubuh menghadapi wabah covid-19.

Hal itu mengemuka dalam dialog secara virtual yang digelar oleh Fakultas Olahraga Universitas Negeri Jakarta dengan Special Oympics Indonesia (SOIna) DKI Jakarta dan sejumlah guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jakarta, Kamis (16/4).

Dosen Fakultas Ilmu Olahraga UNJ, Bajuri, mengatakan, para guru perlu menyerap pengalaman SOIna dalam mebina atlet penyandang disabilitas dalam menjaga kebugaran selama berada di rumah.

"Belajar dari Rumah di tengah pandemi wabah covid-19 banyak tantangannya seperti rutinitas dan kejenuhan . Namun, kita harus tetap mampu menjaga dan meningkatkan kebugaran penyandang disabilitas intelektual. Maka pa yang dilakukan SOina amat membantu para pendamping yaitu guru, orang tua, dan pelatih melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan," ujarnya.

Kepala Bidang Pembinaan Prestasi SOIna DKI Jakarta Marini mengatakan, menghadapi covid-19 ini tetap penting menjaga kebugaran tubuh khususnya siswa dan atlet penyandang disabilitas intelektual.

Menurutnya, penyandang disabilitas intelektual membutuhkan pendampingan dari orang tua, guru maupun pelatih selama belajar dari rumah. Marini memberikan sejumlah tips agar siswa dan atlet penyandang disabilitas intelektual tetap bergembira , antusias, dan bugar.

"Lakukan aktivitas fisik yang ringan, lucu, dan menyenangkan. Agar mereka tertarik, para pendamping juga mesti happy sehingga siswa bersemangat," jelasnya seraya menyarankan aktivitas fisik yang dilakukan tidak berlebihan.

Naca juga : Program Belajar dari Rumah Bantu Peserta Didik hingga Orang Tua

Ketua Pengurus Daerah SOIna DKI Jakarta Mustara Musa menambahkan, penyandang disabilitas memiliki hak sama dalam beraktivitas. Hal Ini yang mendorong Pengda SOIna DKI Jakarta membuat model pengembangan aktivitas fisik bagi disabilitas.

"Jumlah penyandang disabilitas intelektual lebih banyak sehingga butuh banyak guru SLB dalam menanganinya," ujarnya.

Hardianto dari P4PTK Kemendikbud mengatakan, salah satu model atau program pengembangan pembelajaran pelatihan fisik mesti disesuaikan dengan jenis karakteristik siswa disabilitas.Misalnya siswa berkursi roda dapat bermain basket dengan siswa normal.

Menurutnya ada tiga kategori pelatihan fisik disabilitas intelektual yakni bersifat teratur, sedang dan berat.

Dalam.kesempatan sama, Sukimin, guru Sekolah Luar Biasa (SLB) mengutarakan dalam.masa sebulan belajar dari rumah yang dilalui saat ini memiliki tantangan tersendiri bagi tenaga pendidik.

Ia.meminta pelatih SOIna memberikan tips dan video-video yang bisa memancing minat siswa disabilitas intelektual agar mau melakukan aktivitas fisik."

"Seperti kita kalangan normal banyak yang jenuh berlama.lama di rumah. Nah merekapun sama disini para guru harus sabar, telaten, semangat serta kreatif memandu mereka, " pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya