Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Masa Puncak Diprediksi 95 Ribu Orang Terinfeksi Korona

Dhika Kusuma Winata
16/4/2020 17:45
Masa Puncak Diprediksi 95 Ribu Orang Terinfeksi Korona
Covid-19(Ilustrasi)

GUGUS Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memprediksi masa puncak wabah virus korona akan terjadi pada Mei mendatang.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Wiku Adisasmito menyatakan prediksi jumlah penduduk yang terkena virus korona pada masa puncak tersebut mencapai 95 ribu orang.

"Kami percaya puncak dari pandemi di Indonesia ini akan mulai terjadi di awal Mei dan terjadi hingga sekitar awal Juni. Jumlah kasus selama secara kumulatif 95 ribu kasus ada masa puncak," ungkap Wiku dalam konferensi pers daring bersama Ketua Gugus Tugas Doni Monardo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (16/4).

Wiku menyampaikan prediksi itu hasil dari kajian para ahli dari berbagai institusi. Gugus Tugas mengombinasikan kajian prediksi dari para ahli tersebut. Wiku menambahkan setelah masa puncak pada Mei, wabah masih akan berlanjut hingga Juli namun mengalami penurunan penambahan kasus. Prediksi kumulatif hingga Juli totalnya mencapai 106 ribu kasus.

"Di mana pada Juni dan Juli confirmed kasus akan mencapai 106 ribu kasus. Bagaimanapun kita percaya angka ini bukan angka yang rigid. Pemerintah telah berupaya mengimplementasikan kebijakan untuk memastikan kasus riilnya lebih rendah dari prediksi tersebut," ucapnya.

Per 16 April 2020, Gugus Tugas mencatat ada penambahan kasus positif sebanyak 380 orang sehingga total kasus covid-19 secara total menjadi 5.516 orang. Gugus Tugas juga mencatat terjadinya penambahan pasien sembuh sebanyak 102 sehingga total kasus sembuh menjadi 548. Angka tersebut melampaui jumlah pasien meninggal yang saat ini dengan total 496 orang.

Untuk sebaran kasus positif di seluruh Tanah Air tersebar di Provinsi Aceh lima kasus, Bali 113 kasus, Banten 297 kasus, Bangka Belitung enam kasus, Bengkulu empat kasus, Yogyakarta 62 kasus, dan DKI Jakarta 2.670 kasus.

Kemudian, di Jambi tujuh kasus, Jawa Barat 570 kasus, Jawa Tengah 300 kasus, Jawa Timur 514 kasus, Kalimantan Barat 21 kasus, Kalimantan Timur 44 kasus, Kalimantan Tengah 34 kasus, Kalimantan Selatan 59 kasus, dan Kalimantan Utara 28 kasus.

Selanjutnya, di Kepulauan Riau 38 kasus, NTB 45 kasus, Sumatera Selatan 37 kasus, Sumatera Barat 55 kasus, Sulawesi Utara 18 kasus, Sumatera Utara 79 kasus, dan Sulawesi Tenggara 26 kasus.

Di Sulawesi Selatan 271 kasus, Sulawesi Tengah 22 kasus, Lampung dan Riau 25 kasus, Maluku Utara empat kasus, Maluku 14 kasus, Papua Barat lima kasus, Papua 80 kasus, Sulawesi Barat tujuh kasus, Nusa Tenggara Timur satu kasus, dan Gorontalo empat kasus.(OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya