Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ada Harapan dan Ancaman di Tengah Puncak Pandemi

Nur Aivanni
13/4/2020 17:38
Ada Harapan dan Ancaman di Tengah Puncak Pandemi
Tolak korona(Ilustrasi)

KORBAN jiwa dari pandemi virus korona telah melambat di beberapa negara yang paling parah dilanda. Spanyol pun membuka kembali bagian ekonominya.

Italia, Prancis dan AS mengalami penurunan jumlah kematian akibat covid-19 dalam 24 jam terakhir, dengan Italia sebagai negara Eropa yang paling terdampak melaporkan jumlah korban terendah dalam lebih dari tiga minggu.

Lebih dari setengah populasi di dunia berada di rumah sebagai upaya untuk membendung penyebaran virus yang sekarang menewaskan sedikitnya 112.500 orang, membuat sistem perawatan kesehatan kewalahan dan melumpuhkan ekonomi dunia.

Korban meninggal akibat covid-19 di Spanyol telah turun dalam beberapa hari terakhir, tetapi ketika terjadi sedikit lonjakan pada Minggu, Perdana Menteri Pedro Sanchez memperingatkan bahwa negara yang terkunci itu "jauh dari kemenangan".

"Kita semua ingin kembali ke jalan, tetapi keinginan kita bahkan lebih besar untuk memenangkan perang dan mencegah kambuh lagi," katanya.

Adapun di AS yang sekarang negara yang paling parah dilanda pandemi di dunia, pakar penyakit menular pemerintah menambahkan optimisme yang berhati-hati bahwa pandemi mungkin telah mencapai puncaknya.

Anthony Fauci mengatakan beberapa bagian negara itu dapat mulai mengurangi pembatasan pada Mei, tetapi memperingatkan bahwa ekonomi terbesar dunia itu tidak akan hidup kembali seperti "saklar lampu".

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump ingin AS kembali normal pada Paskah, tetapi sebagian besar negara tetap lockdown dan gereja-gereja merayakan Paskah secara daring.

Lebih dari dua miliar umat Kristiani di dunia merayakan Paskah dari rumah mereka, sementara Paus Fransiskus menyampaikan pesan yang disiarkan langsung dari Vatikan yang kosong.

Di Spanyol, beberapa pekerja pabrik dan konstruksi mulai kembali bekerja pada Senin. Polisi pun membagikan masker di stasiun metro dan kereta.

Dua minggu "hibernasi ekonomi" akan segera dicabut. Itu menuai kritik dari beberapa pemimpin regional dan serikat pekerja, tetapi sisa pembatasan penguncian di negara berpenduduk sekitar 47 juta orang itu akan tetap diberlakukan.

Sementara itu, di Tiongkok, pejabat melaporkan 108 kasus baru dengan gejala pada Senin, jumlah tertinggi infeksi yang dikonfirmasi dalam satu hari dalam lebih dari sebulan.

Kasus impor menyumbang sebagian besar dari jumlah tersebut, kata Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok. Karena itu, Tiongkok begitu fokus pada pencegahan wabah baru yang berasal dari kedatangan internasional.

Di sisi lain, ada juga tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa virus itu akan menyerang bagian dunia yang baru dan rentan.

Yaman yang tengah dilanda konflik melaporkan kasus pertamanya minggu lalu. Itu menimbulkan kekhawatiran akan wabah yang menghancurkan di negara yang dilanda perang.

Di Dharavi, perkampungan kumuh di Mumbai, ada lebih dari 43 kasus telah dikonfirmasi.

Negara-negara di dunia berada di bawah tekanan untuk menjaga populasi tetap aman sambil mencegah keruntuhan ekonomi.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah memperingatkan negara-negara agar tidak mencabut lockdown terlalu dini. (AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik