Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MENTERI Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) diminta tampil di depan dan memimpin langsung pencegahan dan penanggulangan virus corona (Covid-19) yang mewabah di Tanah Air.
Bambang Haryo Soekartono, anggota DPR RI Fraksi Gerindra periode 2014-2019, menilai peran Menko PMK Muhadjir Effendy belum dioptimalkan dalam mencegah dan mengatasi wabah Covid-19, padahal penanggulangan bencana berada di bawah koordinasinya.
"Menko PMK seharusnya aktif memimpin langsung Gugus Tugas Penanganan Covid-19, bukan malah dialihkan kepada Kepala BNPB. Karena mengandung unsur pencegahan terhadap Covid-19. Jangan biarkan Presiden Jokowi menanggung sendiri beban dalam mengatasi wabah Covid-19," imbau Bambang Haryo, Rabu (8/4).
Selaku Menko PMK yang bertanggung jawab pada penanggulangan bencana, jelas Bambang Haryo, koordinasi dengan semua kementerian dan lembaga akan lebih mudah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
"Wewenang Menko kan lebih besar sehingga bisa berkoordinasi lintas sektoral kementerian dan lembaga. Penanganan Covid-19 jangan diserahkan ke pejabat-pejabat di bawahnya, karena menyangkut keselamatan nyawa publik, tetapi harus dipimpin langsung oleh Menko PMK di tingkat pusat dan kepala daerah di tingkat daerah," cetusnya.
Bambang Haryo mengatakan Menko PMK harus lebih gencar mensosialisasikan tentang social atau physical distancing serta upaya meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat melalui edukasi pola hidup sehat dan peningkatan gizi.
Menko PMK juga harus melibatkan menteri terkait, seperti halnya Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) yang harusnya sangat berperan ikut mensosialisasikan pencegahan virus akibat lingkungan yang tidak memadai dan juga masalah seperti physical distancing, disinfektan lingkungan, dan pemanfaatan sinar matahari serta semua tumbuh-tumbuhan dan juga udara yang bersih untuk kesehatan manusia. Tetapi hingga saat ini belum bergerak.
Menteri Pertanian juga diminta segera mendorong produksi komoditas pokok pangan maupun tanaman obat untuk pencegahan virus, seperti kunir, jahe, sirih, brokoli, tomat, kelapa hijau, madu, telur, dan sebagainya dalam jumlah yang sangat besar. Tetapi hingga saat ini banyak komoditas pokok pangan yang kesulitan didapatkan dan berharga mahal.
"Pemerintah harus memproteksi komoditas itu agar harganya murah. Untuk itu, Menteri Perdagangan diminta menjaga keseimbangan supply dan demand, memperkuat peran Satgas pangan dan obat-obatan yang selalu terus bergerak untuk memberantas kartelisasi dari spekulan yang sekarang marak di negara kita mengakibatkan tidak terjangkaunya daya beli di masyarakat," jelas Bambang Haryo.
Di sisi transportasi, Menteri Perhubungan harus berperan mengendalikan tarif angkutan udara agar tidak jauh dibawah batas bawah dan malah mendorong diskon harga tiket pesawat. Padahal seperti yang kita ketahui virus Covid-19 ini berasal sebagian besar dari masyarakat kelas menengah dan keatas serta turis asing yang menggunakan tiket pesawat.
Kebijakan Menteri Perhubungan di awal kemunculan virus hingga saat ini bertolak belakang dengan kebijakan Pemerintah untuk mengurangi pergerakan dari masyarakat untuk menggunakan angkutan udara. Namun, Menteri Perhubungan harus menjamin kelancaran arus barang dan penumpang dari semua moda dengan mengikuti protokol kesehatan.
Bambang Haryo juga menyoroti upaya pemerintah yang dinilai kurang efektif dalam penanganan pasien positif Covid-19, membangun rumah sakit darurat di Pulau Galang, Batam, dan memfungsikan Wisma Atlet sebagai RS darurat.
"Kenapa pemerintah tidak memanfaatkan kapal-kapal Pelni untuk RS darurat karena hampir sebagian kapal Pelni saat ini tidak beroperasi dan tetap mendapatkan subsidi setiap tahun. Daya tampung per kapal sekitar 1.300-3.000 penumpang, sehingga jika 2 kapal saja sudah bisa menampung diatas 5.000 pasien Covid-19," ujarnya.
Sementara, RS darurat di Pulau Galang hanya berkapasitas 360 tempat tidur dan jauh dari pusat episentrum Covid-19 terutama di Jawa, khususnya di Jakarta. Sehingga akan berdampak membutuhkan biaya yang sangat mahal untuk mobilisasi
Selain itu, pemerintah seharusnya memanfaatkan sanatorium penderita TBC yang jumlahnya snagat banyak untuk penderita Covid - 19 di seluruh Indonesia tetapi saat ini tidak dimanfaatkan. Sanatorium ini dinilai cocok untuk rumah sakit sementara Covid-19 karena umumnya berada di dataran tinggi dan dekat pegunungan yang udaranya bersih dan sejuk.
Berdasarkan data, ungkap Bambang Haryo, banyak PDP (pasien dalam pengawasan) dan ODP (orang dalam pengawasan) yang tinggal di daerah dengan ketinggian 500-600 meter di atas permukaan laut (mdpl) seperti Malang, Magetan dan Bandung, banyak yang dinyatakan sembuh.
Menurut dia, kemungkinan ada hubungan antara kondisi udara sejuk dan bersih dengan percepatan penyembuhan penyakit Covid-19 yang menyerang paru-paru seperti TBC.
Bambang Haryo juga mengusulkan pemerintah agar memanfaatkan kompleks perkampungan atlet Hambalang yang terbengkalai untuk dijadikan rumah sakit darurat Covid-19.
Selain lokasinya berada di ketinggian 500-600 mdpl dan jauh dari pemukiman penduduk, kompleks Hambalang juga mudah diakses dari wilayah Jabodetabek yang menjadi episentrum wabah Covid-19. "Mobilisasi pasien, tenaga medis, serta keperluan lain akan lebih mudah dan murah," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: Gelombang PHK Meningkat Daerah Kucurkan Jaring Pengaman Sosial
Baca Juga: Pemeriksaan Covid-19 Masih Terkendala Alat dan SDM
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved