Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kasus DBD Menyebar di 10 Kabupaten, 38 Meninggal

Palce Amalo
12/3/2020 20:50
Kasus DBD Menyebar di 10 Kabupaten, 38 Meninggal
Balita pasien demam berdarah (DBD) berusia tiga tahun digendong oleh orang tuanya dirawat di ruang tambahan pasien DBD RSUD TC Hillers Maum(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

DINAS Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan terjadi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di 10 kabupaten, Kamis (12/3). Selain itu, kasus kematian akibat DBD di 22 kabupaten dan kota di NTT bertambah menjadi 38 orang, dari satu hari sebelumnya 37 orang.

Tambahan korban meninggal seorang bayi berusia dua tahun di Kabupaten Alor. Sedangkan total korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di Alor sejak Januari-12 Maret tercatat 324 orang atau ada penambahan enam pasien DBD sejak Rabu (11/3). "Pasien DBD yang meninggal itu tiba di rumah sakit dala kondisi demam, selama perawatan dalam kondisinya dengue shock syndrome (DSS)," ujar Kepala Dinas Kesehaan Alor dokter Maya Blegur kepada Media Indonesia.

Selain Alor, lonjakan pasien DBD selama Kamis terjadi di Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai Timur, dan Manggarai.

Menurut Dokter Maya Blegur, salah satu penyebab bertambahnya korban DBD yakni iklim yang memengaruhi daur hidup nyamuk. Sedangkan untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sudah dilakukan masyarakat. "Kondisi di lapangan masyarakat sudah sadar melakukan pemberantasan sarang nyamuk," ujarnya.

Menurutnya, saat ini pihaknya fokus melakukan upaya promotif dan preventif dan 6M Plus serta membangun kelompok kerja penanganan DBD di setiap kecamatan. Selain itu juga dilakukan penyuluhan ke sekolah tentang pentingya menjaga lingkungan tetap bersih, dan pemberian abetisasi massal. "Tahun lalu, Alor kejadian luar biasa (KLB) DBD dengan jumlah kasus 82 dan empat meninggal," ujarnya. (OL-12)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya