Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
AKTIVITAS di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang berada dibawah koordinasi Balai TNGR Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sempat rterhenti sejenak pascagempa bumi yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, Juli 2018 silam.
Seiring waktu, upaya membangkitkan kembali pariwisata dan menghidupkan kembali kearifan lokal mengemuka.
Tokoh pemangku adat Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Sukrati (46) mengutarakan harapannya agar tradisi Sambe bagi pengunjung dihidupkan kembali guna menghormati kearifan lokal wilayah tersebut yang menghilang di kawasan wisata Senaru TNGR itu .
"Kami berharap aturan adat di masyarakat adat Bayan di Senaru ini dapat dihidupkan kembali yaitu tradisi Sambe, dimana para pengunjung atau pendaki Gunung Rinjani diberi daun sirih di kening sebagai penanda sebelum masuk hutan Rinjani," kata Sukrati saat ditemui tim Balai TNGR dan wartawan di kediamannya di rumah adat Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Selasa petang, (10/3).
Menurut Sukrati dengan kejadian gempa Lombok dan tradisi Sambe yang hilang para tokoh adat bersepakat menghidupkan kembali tradisi tersebut guna menjaga kelestarian lingkungan serta kearifan lokal di wilayahnya.
Baca juga : Menteri LHK: Derap Langkah Dinas LH se-Indonesia Wajib Sama
"Jika pengunjung wisata yang mendaki gunung telah diberi tanda melalui ritual Sambe, maka para leluhur penunggu gunung akan mengenal dan tidak mengganggu para wisatawan serta menjaga kestabilan alam sekitar," ujar Sukrati yang mengenakan kain sarung dan baju putih.
Tokoh pemuda adat Bayan lainnya, Putra Anom yang juga Ketua Kelompok Tani Desa Sambik Elen menyatakan senada menjaga kwarifan lokal dengan gotong royong yang kuat dan saling berbagi yang merupakan budaya adat yang terus dijaga.
Ia bersinergi dengan TNGR membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) dengan upaya membangun homestay, kuliner, budi daya madu, serta paket argo wisata yang akan mengajak wisatawan mengunjungi kebun porang dan kopi.
Dalam kesempatan itu, Tenaga Ahli Menteri (TAM) LHK Pramu Risanto yang didampingi Budi Soesmardi, Koordinator Kehati Wisata Kerja sama dan Perizinan Balai TNGR, serta Taufik Kepala Resort Sembalun TNGR, meminta pengelola TNGR mengampanyekan hal positif dengan melibatkan dan memberdayakan kalangan anak muda lokal.
"Berdayakan anak anak muda lokal karena akan positif menularkan potensi baik TNGR ke kalangan lainnya," kata Pramu.
Sedangkan kepada kedua tokoh adat Bayan tersebut Pramu Istanto meminta warganya untuk siap mental manakala menerima kedatangan wisatawan yang mempunyai adat budaya berbeda.
"Jadi kami mengapresiasi upaya menjaga kearifan lokal yang memberdayakan warga setempat," tukasnya.
Boedi Soesmardi menambahkan TNGR terus berbenah diantaranya. telah menerapkan sistem elektronik (E-Rinjani) dalam menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung.
TNGR menyiapkan kuota bagi 600 pengunjung melalui sistem E Rinjani yang pengelolaan keuangan masuk langsung ke kas negara.
Baca juga : Menteri LHK Apresiasi Pemda Mataram Sulap Sampah Jadi Energi
Menyinggung ancaman virus korona yang tengah melanda dunia dan Indonesia, menurut Budi TNGR tidak terpengaruh.
Pasalnya, TNGR tengah melakukan recovery kawasan dengan pemeliharaan jalur psndakian ,pemeliharaan sarpras serta pembenahan aplikasi E Rinjani yang dibuka sejak 2018.
"Sebenarnya belum ada pengaruh dampak virus corona pada kami. Dan TNGR akan baru dibuka untuk umum per 1 april 2020 dengan kuota 600 pengunjung wisatawan lokal dan mancanegara," ujarnya seraya menambahkan TNGR rutin pada tiga bulan awal tahun pertama melakukan recovery .
Budi menambahkan sejatinya TNGR merupakan magnet pariwisata di NTB, jika TNGR menggeliat maka akan berdampak pada iklim wisata di seluruh wilayah provinsi ini.
Adapun data pengunjung wisata lokal dan mancanegara di kawasan TNGR pada 2016 sebanyak 93.018 orang, 2017 sebanyak 82.779 orang, 2018 sebanyak 46.786 orang, menurun karena gempa tektonik dan 2019 baru tercatat dan terdata sebanyak 21.000 orang.(OL-7)
INDONESIA, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menjadi tuan rumah International Islamic Expo (IIE) 2025 ke-15 di JCC Senayan, pada 11-13 Juli.
Monas dapat dioptimalkan sebagai botanical garden atau kebun botani yang memberikan ruang edukasi dan konservasi flora nusantara serta pusat riset tanaman langka khas Indonesia.
Peresmian ini juga menandai lahirnya Hari Festival Desa Wisata Amping Parak, yang akan masuk dalam kalender resmi pariwisata nagari.
Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia.
Audi Sitorus menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba siap mendukung hal-hal yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Java Balloon Attraction tahun ini merupakan salah satu agenda unggulan dari rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-200 Wonosobo
Autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara menemukan tanda-tanda kekerasan yang signifikan, di antaranya patah tulang belakang,
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Anam menyebut perlu diketahui pula tindakan itu semata-mata penganiayaan sampai hilangnya nyawa, atau pembunuhan berencana. Dua hal itu, kata dia, penting dijelaskan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak warga Jawa Timur yang bermukim di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas SDM
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan sebanyak 7.676 kepala keluarga atau setara 30.681 jiwa terdampak bencana banjir.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved