Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

KLHK Utus Dua Pegiat Sampah ke Forum Internasional

Deri Dahuri
07/3/2020 10:53
KLHK Utus Dua Pegiat Sampah ke Forum Internasional
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.(Istimewa)

PEMRINTAH Indonesia bersama dengan kelompok masyarakat terus melangkah pasti mengatasi berbagai persoalan Bangsa.

Mendukung partisipasi publik dalam pengelolaan sampah yang tantangannya masih sangat berat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengutus dua pegiat sampah ke Forum Internasional.

Wilda Yanti dari Waste Management Sosial Enterprise berbasis Bank Sampah yang saat ini menjabat Sekretaris Jendral Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) dan Ananto Isworo, Founder Gerakan Shadaqoh Sampah, diundang hadir pada Global Forum on Environment - Mainstreaming Gender and Empowering Women For Environmental Sustainability. Forum yang diselenggarakan OECD (Organisation For Economic Cooperation and Development) di Paris, Prancis, pada 5-6 Maret 2020.

FOTO : Wilda Yanti dari Waste Management Sosial Enterprise berbasis Bank Sampah yang saat ini menjabat Sekretaris Jendral Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI)

"Saya berterima kasih kita punya tokoh-tokoh di tengah masyarakat seperti ini. Kemarin juga di Labuan Bajo saya bertemu tokoh Bank Sampah, Bambang Suwerda. Saya yakin banyak tokoh-tokoh penggiat lingkungan yang bergerak bersama kita di berbagai penjuru nusantara. Terimakasih sudah bersama-sama menggalakkan upaya atasi sampah," kata Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar kepada media di Jakarta, Sabtu (7/3).

Menteri Siti Nurbaya mengatakan, ada dua aspek utama dalam penanganan lingkungan di Indonesia, yakni kebijakan pemerintah dan partisipasi publik.

Menurut Menteri LHK, karena eksternalitas kegiatan atau implementasi lingkungan berada dan langsung dirasakan masyarakat, persoalan lingkungan khususnya sampah solusinya juga berada di tengah masyarakat.

"Jadi ini merupakan urusan bersama, dan peran berimbang dari semua unsur Bangsa menjadi sangat penting. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk aktualisasi semua itu. Kita harus selesaikan masalah bangsa kita ini dengan sebaik-baiknya," ajak Menteri Siti.

Wilda Yanti menjadi pembicara dan mengisi sesi kelima dengan tema Gender-Specific comsumtion patterns, behavioural insight, and Circular Economy, pada Jumat, 6 Maret 2020. 

Kekuatan bank sampah

Di sesi tersebut, Wilda menyampaikan tentang Bank Sampah dan Peran Bank Sampah membangun Sistem Pengelolaan Sampah di Indonesia.

Bank Sampah dengan empat kekuatan dasar yakni edukasi, kepedulian lingkungan, kepedulian sosial, dan pergerakan ekonomi, semakin menggerakan solusi pengelolaan sampah di Indonesia yang sekarang menuju masif. 

Dengan kekuatan dasar itu telah tumbuh dan berkembang lebih 8.036 Bank Sampah di seluruh Indonesia yang 80% di antaranya dilakukan para penggerak wanita dan sisanya para penggerak pria.

"Kekuatan Bank Sampah menggerakkan terciptanya teknologi-teknologi pengelolaan sampah. Wanita tidak hanya sebagai pemakai teknologi tetapi juga bisa menciptakan teknolongi-teknologi ramah lingkungan yang bermanfaat bagi solusi Sampah Indonesia," kata Wilda.

Penggerak Bank sampah juga bergerak menuju pengembangan energi baru terbarukan, seperti sampah organik menjadi biogas dan listrik berbasis masyarakat, yang semuanya juga digerakkan banyak perempuan Indonesia. 

Di Forum ini, Wilda juga mendesak agar dunia international mencabut claim bahwa Indonesia penyumbang sampah ke laut nomor 2 terbesar di dunia, dengan menyampaikan fakta-fakta bahwa Indonesia bukan produsen plastik terbesar. 

"Indonesia terus berbenah untuk penanganan sampah menuju solusi masif, mengajak dunia internasional datang ke Indonesia untuk melihat keindahan alam Indonesia," kata Wilda.

Di kesempatan yang sama, Ananto Isworo, Founder Gerakan Shadaqah Sampah (GSS) Kampung Brajan Tamantirto, Bantul, juga berbagi tentang kegiatan Shadaqoh Sampah dan Gerakan Eco Masjid.

Ananto mampu memanfaatkan sampah bisa digunakan untuk santunan pendidikan, santunan sembako dan santunan kesehatan bagi masyarakat miskin dan anak-anak yatim piatu. Dengan jumlah relawan 40 orang dan 10 di antaranya adalah wanita.

"Kekuatan perempuan untuk menggerakan edukasi pengelolaan sampah sangat besar, peran perempuan sebagai pendidik utama untuk lingkungan berkelanjutan sangat penting," kata Ananto.

Program Bank Sampah, Shadaqoh Sampah dan Gerakan Eco Masjid mendapat sambutan dari berbagai negara, termasuk delegasi Saudi Arabia. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik