Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 400 bencana alam terjadi di Indonesia tahun ini hingga 10 Februari 2020. Bencana Hidrometeorologi paling banyak terjadi dan merenggut 94 korban jiwa dan 2 orang dinyatakan hilang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Agus Wibowo mengungkapkan, bencana hidrometeorologi yang paling banyak terjadi, yaitu banjir dengan 171 kejadian, puting beliung 155 kejadian, tanah longsor 98 kejadian, dan gelombang pasang atau abrasi 2 kejadian.
"Dari sejumlah kejadian ini, banjir merupakan yang paling banyak mengakibatkan korban meninggal dunia, yaitu 86 orang, disusul tanah longsor 5 dan puting beliung 3," kata Agus di Jakarta Senin (10/2).
Disamping bencana hidrometeorologi, terdapat juga bencana lainnya, yaitu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebanyak 28 kejadian, serta gempa bumi 1 kejadian.
"Total jumlah kejadian bencana sepanjang awal tahun Januari hingga minggu ketiga Februari 2020 berjumlah 455 kejadian," sebutnya.
Selain berdampak pada korban jiwa, dia menambahkan sejumlah kejadian bencana juga mengakibakan kerusakan infrastruktur seperti tempat tinggal dan fasilitas pendidikan, kesehatan, perkantoran dan jembatan.
Baca juga : Lebih Apik Mengelola Risiko Bencana
Kerusakan rumah dengan kategori rusak berat mencapai 2.512 unit, rusak sedang 1,725 unit, dan rusak ringan 6.707. Sedangkan kerusakan infrastruktur lain, seperti fasilitas pendidikan berjumlah 142 unit, peribadatan 121 unit, perkantoran 47 unit, dan kesehatan 11 unit.
"Dari total kerusakan ini, hanya 5 rumah dengan kategori rusak sedang disebabkan karena gempa bumi, sedangkan sisanya disebabkan bencana hidrometeorologi," terangnya.
Sementara itu, sebanyak 994.932 orang tercatat terdampak dan mengungsi akibat bencana. Tiga wilayah provinsi dengan jumlah bencana tinggi yaitu Jawa Tengah 119 kejadian, Jawa Barat 72 kejadian, dan Jawa Timur 69 kejadian.
Di sisi lain, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pada Sabtu (8/2), merilis data yang menunjukkan adanya curah hujan harian dengan intensitas sedang hingga lebat pada periode hingga 13 Februari 2020 di sejumla daerah.
Sehubungan dengan fenomena alam terkait iklim dan cuaca, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi ancaman bahaya, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang maupun petir.
Masyarakat dapat terus memantau informasi prakiraan cuaca maupun informasi kewaspadaan terkait cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, BNPB dan BPBD. (OL-7)
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Pemerintah Provinsi Kalbar mencatat luas area terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.149,02 hektare, per 31 Mei 2025.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Sasaran target OMC pada awan potensial di atas areal gambut yang rawan terbakar, di antaranya di atas lahan gambut di Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
BMKG rilis prakiraan cuaca 3 Agustus 2025, peringatkan cuaca ekstrem, hujan lebat di Jawa, Sulawesi, dan gelombang tinggi di Samudera Hindia. Cek detailnya!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, periode Sabtu 2 Agustus 2025.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis, 31 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved