Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
FENOMENA merebaknya virus korona membuat masyarakat khawatir ikut tertular virus mematikan itu. Meskipun belum ada satu pun warga Indonesia yang positif terpapar virus korona, namun masyarakat sudah terlanjur fobia. Mereka memborong produk masker di toko-toko obat maupun swalayan untuk mencegah virus tersebut. Yang jadi incaran terbanyak adalah masker jenis N95. Masker yang memiliki bentuk melingkar dan lebih tebal dari masker pada umumnya. Harganya pun melambung seiring tingginya permintaan.
Melihat fenomena ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Octavia menyebut tidak perlu memburu masker N95 untuk mencegah tertular virus korona maupun virus-virus lain.
"Enggak perlu, itu masker N95 untuk petugas kesehatan. Kalau kita merawat di ruang isolasi pasien, nah, itu baru pakai APD lengkap, pakai N95," kata Dwi saat dihubungi, Rabu (5/2).
Dwi justru menyebut penggunaan masker beda yang berbahan kain tipis sudah cukup untuk melindungi dari paparan virus, asalkan dipakai dengan benar. Masker bedah yang dimaksud adalah yang memiliki bentuk persegi panjang dengan dua warna di dua sisinya yakni hijau atau warna lainnya di satu sisi. Dan warna putih di sisi lainnya.
"Kalau untuk penggunaan sehari-hari, masker bedah biasa," ungkapnya.
baca juga: Presiden: Virus Korona Pasti Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Ia belum akan melakukan program pembagian masker gratis. Sebab, masker bedah biasa saat ini masih mudah ditemui dan dijual bebas bahkan oleh pedagang kaki lima. Namun demikian, Dwi tetap menegaskan tidak cukup hanya dengan menggunakan masker untuk menangkal virus penyakit.
"Tetap harus menjaga kebersihan dan kesehatan. Itu yang paling baik," tegasnya.(OL-3)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved