UNIVERSITAS Sebelas Maret (UNS) mengukuhkan tiga orang guru besar baru di Auditorium GPH Haryo Mataram, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (21/1). Mereka ialah Diah Kristina guru besar ilmu English for Specific Purposes (ESP), Eddy Heraldy guru besar ilmu kimia, dan Mulyanto guru besar ilmu pendidikan seni rupa luar sekolah.
Dengan pengukuhan tiga guru besar tersebut, maka ada lima guru besar baru yang dikukuhkan UNS dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, Kamis (16/1), UNS mengukuhkan Budi Purnama sebagai guru besar ilmu bahan magnetik, dan Pujiyono guru besar ilmu hukum perdata.
Diah Kristina yang tercatat sebagai guru besar ke-213 menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Penciptaan Verbal Branding Produk dan Jasa Berperspektif ESP. Berangkat dari hasil penelitiannya sejak 2015, Diah mengatakan bahwa bahasa Inggris untuk promosi destinasi wisata secara online di Jawa Tengah belum optimal. Dia menemukan mayoritas narasi promosional masih bersifat deskriptif dan informatif.
Tampak jelas kurangnya variasi dan kreativitas bernarasi dalam bahasa Inggris. Sangat jarang ditemukan kalimat majemuk dan kalimat kompleks, rata-rata content writer lebih menyukai konstruksi kalimat pendek dan sederhana.
Narasi berbahasa Inggris lebih banyak difokuskan pada kondisi geografis, keindahan alam, dan latar belakang kesejarahan objek wisata. Padahal informasi semacam itu sebenarnya sudah banyak tersebar di berbagai sumber informasi seperti Wikipedia, Google search engine, dan buku panduan wisata lainnya.
"Idealnya narasi promosi berisi ajakan yang bersifat menggerakkan dan mempengaruhi pembaca agar mengunjungi destinasi wisata yang dipromosikan," katanya.
Eddy Heraldy, menyampaikan pidato pengukuhan Pemanfaatan Limbah Operasional Pembangkitan Listrik Tenaga Uap untuk Pembangunan yang berkelanjutan. Sementara, Mulyanto menyampaikan pidato pengukuhan 'Model Pelatihan Pengembangan Desain Batik pada Usaha Kecil Menengah'.
baca juga: BSNP Revisi Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional 2020
Rektor UNS, Jamal Wiwoho berharap para guru besar yang baru saja dilantik untuk senantiasa menjaga dan mengembangkan keilmuan dan nilai-nilai akademiknya. Bersamaan dengan itu mereka juga diharapkan memberikan sumbangsih untuk pengembangan UNS serta kemajuan bangsa dan negara.
"Eksistensi profesor tidak hanya pada nama, tetapi kepakaran dan keilmuannya harus dibuktikan dan didorong lalu dimanifestasikan pada karya yang membawa kemaslahatan umat," tegas Jamal. (OL-3)