Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas Meninggal Dunia

Dhika Kusuma Winata
03/1/2020 05:48
Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas Meninggal Dunia
Yunahar Ilyas(Dok Muhammadiyah)

SALAH satu ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Yunahar Ilyas meninggal dunia. Yunahar menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Sarjito, Yogyakarta, Kamis (2/1) tengah malam pukul 23.47 WIB.

Kabar duka itu disampaikan ketua PP Muhammadiyah lainnya yakni Agus Taufiqurrahman. Agus, yang turut mendampingi di rumah sakit, mengatakan Yunahar sebelumnya memiliki kondisi pada ginjalnya dan sedianya akan melakukan operasi.

"Prof Yunahar semula dalam rangka persiapan cangkok ginjal. Namun, karena kondisinya menurun, kemudian dirawat di ICU," jelas Agus dalam keterangan yang dikutip di laman resmi Muhammadiyah, Jumat (3/1).

Baca juga: NU Berkomitmen Perkuat Infrastruktur Sosial

Saat ini, jenazah ulama yang juga menjabat Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berada di Kantor PP Muhammadiyah di Jalan Cik Di Tiro Nomor 23, Yogyakarta. Rencananya, jenazah Yunahar akan dibawa ke Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pada pukul 10.30 WIB.

Pelepasan jenazah akan dilakukan pada pukul 13.00 WIB setelah salat Jumat. Adapun jenazah akan dimakamkan di permakaman Karangkajen yang juga merupakan tempat permakaman pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.

Agus mengatakan Muhammadiyah kehilangan sosok Yunahar sebagai salah satu ulama besar yang sangat berdedikasi terhadap dakwah Islam.

"Bahkan dalam kondisi kurang sehat pun beliau masih aktif berdakwah. Kajian dan karya-karya beliau selalu menginspirasi kami, generasi di bawah beliau," kenang Agus.

Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh turut menyampaikan duka. Menurut dia, sosok Yunahar menjadi salah aatu ulama panutan di kalangan MUI.

"Beliau (Yunahar) adalah sosok yang alim, bersahaja, konsisten dalam berpikir, bertutur kata, dan bertindak. Beliau juga sangat akrab dengan semua kalangan, sosok pengayom dan tokoh umat dan bangsa. Beliau menguasai ilmu keagamaan yang tinggi namun tetap rendah hati," kata Asrorun dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1).

Yunahar lahir di Bukittinggi, Sumarta Barat, pada 22 September 1956. Ia menjadi anggota Muhammadiyah sejak 1986. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya