Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Puan: Publik harus Dicerahkan soal Penghapusan UN

Cahya Mulyana
12/12/2019 17:48
Puan: Publik harus Dicerahkan soal Penghapusan UN
Pelajar SMP saat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di ruang kelas SMP Negeri 5 Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (23/4)(Antara)

KETUA DPR Puan Maharani meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menjelaskan secara rinci alasan penghapusan Ujian Nasional (UN). Selain itu perlu kajian komprehensif supaya tidak menimbulkan kekisruhan.

"Saya minta atau saya harapkan dari Menteri Pendidikan ya pak Nadiem itu bisa menjelaskan sebenarnya apa yang kemudian menjadi pemikiran beliau terkait dengan UN ini. Karena kan sekarang kita memahaminya hanya sepotong-sepotong melalui media," kata Puan di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (12/12).

Puan yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P itu mengatakan, masyarakat membutuhkan pencerahan ketika hal itu diterapkan karena perlu standar baru untuk menentukan kelulusan di setiap jenjang pendidikan.

"Kemudian kalau enggak ada UN kemudian kalau mau masuk ke perguruan tinggi itu kita akan menggunakan apa," ujarnya.

 

Baca juga: Jokowi Dukung Mas Menteri Nadiem Hapus UN

 

Supaya tidak menimbulkan kekisruhan, ia meminta Nadiem menkaji secara matang rencana tersebut sebelum diterapkan pada 2021. "Ini kan masih akan dilakukan tahun 2021 jadi masih ada waktu untuk mengaji atau menelaah terkait pemikiran Mendikbud itu," pungkasnya.


Nadiem akan menghapus ujian nasional (UN) dan menggantinya dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter, yang berlaku mulai 2021.

Asesmen tersebut terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter. Ini berarti, bentuk, metode, dan mutu pemelajaran di sekolah harus meningkat sesuai kebutuhan pengembangan kompetensi siswa, bukan terpaku nilai kognitif lagi. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya