Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
MESKIPUN jumlah publikasi karya ilmiah Indonesia meningkat, indeks sitasi atau kutipannya masih minim. Hal itu menunjukkan bahwa peningkatan kuantitas karya ilmiah belum dibarengi dengan kualitas.
Menteri Riset dan Teknologi yang juga Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro megaskan hal itu di Jakarta, kemarin.
Publikasi ilmiah di Universitas Indonesia misalnya, kata Bambang, memang meningkat dari kuantitas, tetapi ada gap dari publikasi dan lisensi pemakaian paten. "Karena acuan jurnal itu Scopus, ternyata penambahan di UI lebih banyak dipublikasikan karena terpaksa, seperti mahasiswa, peneliti, atau dosen yang ingin lulus atau naik pangkat," ungkapnya.
Scopus adalah basis data sitasi yang bisa menilai suatu jurnal. Kebanyakan publikasi ilmiah Indonesia di Scopus masuk kategori Q4, sedangkan untuk bisa disitasi, jurnal tersebut harus masuk Q1, klaster paling tinggi dari sisi kulitas jurnal.
Pada 2018, publikasi ilmiah Indonesia di tingkat ASEAN berdasarkan data di Scopus ada 33.953, menduduki posisi pertama diikuti Malaysia sebanyak 33.253. Namun, pada 2019, posisi itu berbalik.
Sejumlah kendala yang diidentifikasi BRIN adalah sulitnya pengelolaan jurnal terakreditasi yang berkejaran dengan ketepatan waktu terbit, minimnya suplai paper, hingga sulitnya mendapatkan penulis berbahasa Inggris untuk standar jurnal internasional.
Menteri Bambang juga menyoal mengenai plagiarisme (penjiplakan) karya ilmiah. Ia meminta agar pengelola jurnal melengkapi diri dengan kemampuan uji plagiarisme (penjilplakan) dengan bantuan teknologi.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengajak para ilmuwan dan peneliti Indonesia di Korea Selatan untuk terlibat dalam perbaikan ekosistem riset di Tanah Air. Salah satunya, kata Presiden, mereka bisa terlibat di klaster khusus riset dan inovasi di ibu kota baru Indonesia nanti di Kaltim.
"Saya enggak tahu nanti perisetnya ada berapa puluh ribu, tapi saya ingin gede banget karena memang sudah kita siapkan lahan di ibu kota yang baru," ucap Presiden dalam kunjungan kerjanya, kemarin. (Ind/Mal/H-2)
TAK mudah melangkah keluar dari kenyamanan, namun Almi membuktikan bahwa keberanian mencoba membuka pintu peluang besar.
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Riset Akademik dalam Olahraga Prestasi Studi yang dilakukan Reilly, Bangsbo, dan Franks (2000) mencatat bahwa olahraga prestasi tidak lagi sekadar ajang unjuk kekuatan fisik dan bakat alami.
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko angkat bicara soal aksi unjuk rasa sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di depan Kantor BRIN, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Selasa (27/5).
Rencana efisiensi akan dilakukan antara lain untuk alat tulis kantor sebesar 90%, percetakan dan souvenir 75,9%, sewa gedung, kendaraan dan peralatan 73,3%, perjalanan dinas 53,9%.
Dunia profesional tidak hanya membutuhkan ijazah tapi juga keberanian, passion, kreativitas, inovatif dan adaptif untuk mengikuti perubahan dan perlu membentuk perbedaan.
Kerja sama difokuskan melalui pembiayaan dari pemerintah Indonesia melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
WAKIL Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sri Mulyani memastikan bahwa kebutuhan dana untuk melengkapi sarana dan prasarana BRIN akan terus terpenuhi
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memberikan pernyataan terhadap penanganan kasus ujaran kebencian salah satu peneliti BRIN, APH kepada warga Muhammadiyah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved