Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kolaborasi Riset Indonesia-Belanda Diadakan Juni 2020

Candra Yuri Nuralam
03/11/2019 09:15
Kolaborasi Riset Indonesia-Belanda Diadakan Juni 2020
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro(MI/Ramdani)

MENTERI Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro ingin mendorong adanya kolaborasi riset antara Indonesia dengan Belanda. Karena itu, pihaknya berencana menggelar acara tersebut pada Juni 2020.

"Juni tahun depan ada semacam kolaborasi antara institusi Belanda dan Indonesia yang fokus pada riset. Kami ingin mendorong adanya kolaborasi riset anatara Indonesia dan Belanda," kata Bambang dikutip dari Antara.

Kerja sama riset antar kedua negara sejatinya sudah berlangsung hampir 20 tahun. Kerja sama kembali diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Belanda di bidang pendidikan tinggi dan ilmu pengetahuan pada 22 April 2016.

Terdapat 15 bidang kerja sama yang disepakati. Bidang itu meliputi pangan, pertanian, energi, pengelolaan air dan sanitasi, transportasi, logistik dan infrastruktur serta maritim.

Baca juga: Banyak Temuan, Riset Duplikasi akan Dipangkas

Bambang menuturkan kolaborasi riset antar kedua negara ini akan melibatkan perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang ingin terlibat. Pemerintah juga akan mendorong mahasiswa dan peneliti lain untuk berpartisipasi dalam kerja sama tersebut.

"Pemula berbasis teknologi dan informasi atau yang disebut technopreneur harus banyak diciptakan di Indonesia, mengingat kuatnya persaingan di pentas global. Ke depan profesi yang sifatnya rutin atau mekanistik akan digantikan oleh mesin atau komputer. Maka kita harus memiliki sesuatu yang berbeda, yakni kreativitas dan insting atau naluri," tutur Bambang.

Dia berharap mahasiswa mampu beradaptasi dengan cepat mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini dinilai penting untuk bersaing dengan pasar global.

"Artinya, untuk bisa bersaing ke depan, selain juga harus jelas apa spesialis kita, adaptif, juga mau belajar," ungkapnya.(medcom.id/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya