Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai sebaran asap akibat dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), khususnya di beberapa wilayah Sumatra dan Kalimantan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo menuturkan berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP dan NOAA-20 selama seminggu terakhir yakni 8– 14 Oktober 2019, BMKG mendeteksi adanya peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah Indonesia sebanyak 1.547 titik.
Titik panas tersebut muncul di wilayah Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi dan Kalimantan Timur, sedangkan jumlah titik panas di Riau, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat cenderung menurun.
"Titik panas meningkat sejak tanggal 9 Oktober 2019," ujar Prabowo melalui siaran pers, di Jakarta, Selasa (15/10).
Berdasarkan pantauan citra Himawari-8 dan potensi angin bergerak ke arah Barat Daya, sebaran asap dari jumlah titik hotspot cenderung meluas di Sumatra Selatan, Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Baca juga: Karhutla Di Indonesia Ludeskan 328 Ribu Hektar
Meski di beberapa wilayah Sumatra dan Kalimantan sudah mulai turun hujan ringan-sedang, imbuhnya, namun masyarakat masih harus mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Ia menyebut untuk menghindari karhutla meluas, BMKG bersama dengan TNI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau potensi pertumbuhan awan hujan di daerah terjadinya karhutla untuk melakukan kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC). TMC dilaksanakan di Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
"Masyarakat yang berdomisili atau sedang berada di wilayah dekat dengan karhutla untuk selalu mewaspadai, berhati-hati akan adanya potensi sebaran asap," tukasnya.
Sebelumnya, BMKG memprediksi awal musim hujan berpotensi terlambat khususnya di wilayah-wilayah bagian Selatan garis ekuator (khatulistiwa) seperti Sumatra Selatan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Prakiraan BMKG musim kering masih akan berlangsung hingga awal November 2019.(OL-5)
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
Banyaknya titik panas yang selalu terpantu satelit ini disebabkan kondisi cuaca yang begitu panas dan angin kencang.
Kementerian Lingkungan Hidup mengeklaim hotspot di Provinsi Riau, berdasarkan data dari sistem Sipongi (semua satelit), periode 26 Juli 2025 tidak ada dalam kategori tinggi.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
BMKG rilis prakiraan cuaca 3 Agustus 2025, peringatkan cuaca ekstrem, hujan lebat di Jawa, Sulawesi, dan gelombang tinggi di Samudera Hindia. Cek detailnya!
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, periode Sabtu 2 Agustus 2025.
BMKG telah merilis update prakiraan cuaca hari ini, Sabtu 2 Agustus 2025, yang mencakup peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi disertai kilat/petir serta angin kencang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis, 31 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved