Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JELANG pergantian kabinet pekan depan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir pamit di hadapan para rektor perguruan tinggi se-Indonesia.
Dalam acara monitoring dan evaluasi capaian triwulan III 2019 yang digelar di Kemenristekdikti, Nasir berpamitan sekaligus menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat selama menjabat sebagai Menteri.
"Saya sebagai Menteri tinggal enam hari, setelah itu demisioner untuk itu barangkali dalam masa pergaulan, tatap muka, pertemuan, mungkin ketersinggungan dan apapun saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Nasir di Jakarta, Senin (14/10).
Baca juga: Jusuf Kalla Pamit ke Staf Setwapres dan Pendukung
Saat ditanya terkait kegiatan yang akan dilakukannya jika tidak terpilih kembali sebagai menteri di periode mendatang, Nasir mengaku akan kembali bekerja sebagai dosen.
"Jangan risau, bagi saya jabatan adalah amanah. Saya nggak pernah dulu pengin jadi menteri, dipanggil waktu itu ya dijalani. Nggak jadi menteri ya kembali jadi dosen, orang tugasnya dosen ya mengajar. Tidak ada sesuatu yang aneh bagi saya, biasa," tuturnya.
Selain itu, Nasir juga memastikan pihaknya telah menyiapkan rancangan rencana strategis bagi Kemenristekdikti periode 2020-2024 mendatang.
"Sebenarnya Kemenristekdikti sudah menyiapkan Renstra 2020-224 tapi karena ini belum clear di Kementerian Bappenas, jadi kami tidak bisa menyampaikan secara detail," tandasnya.(OL-5)
Sebagaimana diketahui, Zainudin yang juga merupakan kader Golkar mengisyaratkan mundur dari kabinet setelah terpilih menjadi wakil ketua umum PSSI.
Kabinet Jokowi babak kedua, butuh menyeimbangkan antara kerja dan komunikasi atas kinerja.
Kemampuan implementasi itu membutuhkan leadership sekaligus kemampuan komunikasi politik yang mumpuni.
Stabilitas politik domestik yang lebih kuat dengan bersatunya koalisi besar Indonesia diharapkan membawa soliditas dalam implementasi kebijakan ekonomi yang lebih market friendly.
Komposisi profesional dan parpol sudah pernah diungkapkan oleh Presiden Jokowi dalam kesempatan sebelumnya. "Kira-kira 60:40 atau 50:50, kira-kira itu."
Arahan khusus disampaikan Jokowi saat memperkenalkan 12 wamen. Mulai dari perjanjian dagang, pengawasan infrastruktur hingga promosi wisata. (X-15)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved