Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Universitas Tarumanagara Gelar Dies Natalis Ke-60

Syarief Oebaidillah
03/10/2019 23:10
Universitas Tarumanagara Gelar Dies Natalis Ke-60
Dies Natalis ke-60, Universits Tarumanagara (Untar) menggelar sidang senat terbuka yang dipimpin Rektor Prof Dr Ir Agustinus Purna Irawan(Ist)

DALAM rangka Dies Natalis ke-60, Universits Tarumanagara (Untar) menggelar sidang senat terbuka yang dipimpin Rektor Prof Dr Ir Agustinus Purna Irawan yang diikuti pimpinan lainnya. Tampak hadir perwakilan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri yang menjadi mitra Untar.

Sidang terbuka senat diisi orasi ilmiah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof H Mohamad Nasir yang diwakili Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Prof Dr Ismunandar.

Selain itu, Dies Natalis ke-60 Untar itu juga dihadiri President of Kun Shan University, Prof dr Lee Tien Shang.

Setelah berdiri selama 60 tahun, banyak capaian dan prestasi yang ditorehkan Untar. Mulai dari memperoleh akreditasi A (unggul) untuk institusi perguruan tinggi, Sertifikasi ISO 9001:2015, Sertifikasi Penjaminan Mutu Internal, Akreditasi A untuk Perpustakaan, 3 Bintang QS Rating, Akreditasi Internasional Program Studi Teknik Mesin dan Teknik Sipil, kenaikan peringkat ke-34 untuk perguruan tinggi nasional, peringkat kedelapan Perguruan Tinggi Swasta Nasional, serta Academic Leader Award 2019 Kemenristekdikti untuk Dosen dengan Tugas Tambahan Rektor Perguruan Tinggi Swasta yang disematkan kepada Prof Dr Agustinus Purna Irawan.

Agustinus menyatakan, berbagai prestasi yang diraih merupakan hasil kerja keras seluruh sivitas akademika Untar dan akan terus menerus mengembangkan diri menjadi semakin baik.

"Sejumlah prestasi yang kami raih termasuk prestasi dalam Academic Leader Award 2019 sangat kami syukuri yang bertepatan juga pada Dies Natalis Untar ke-60. Ini merupakan anugerah Tuhan sekaligus kerja keras keluarga besar Untar," kata Agustinus usai proses Dies Natalis ke-60 di Jakarta, Kamis (3/10).

Agustinus juga mengajak jajaran sivitas akademika Untar untuk berkolaborasi menghasilkan capaian yang terbaik, melalui keteladanan, kontribusi, dukungan, dan tentu saja doa serta mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan kerja sama berbagai pihak yang telah mendukung Untar selama enam dasawarsa.


Baca juga: 14 Finalis Anak Muda Kebanggaan Indonesia  


Sejumlah rangkaian acara memperingati hari jadi Untar yang jatuh pada 1 Oktober tersebut telah digelar di awal tahun dari fakultas dan berbagai elemen kampus. Kegiatan itu antara lain konferensi internasional, bakti sosial, pameran karya dosen dan mahasiswa, serta aneka perlombaan. Adapun puncak peringatannya diselenggarakannya dari 30 September hingga 4 Oktober 2019 yang diisi sidang terbuka senat, pameran, dan pergelaran budaya wayang kulit.

Rekor MURI
Di sela sela Dies Natalis itu, digelar pula pemberian Penghargaan Rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dari Jaya Suprana untuk dosen Untar, Yenita, sebagai pemilik 13 gelar akademik dengan penghargaan dosen dan karyawan berprestasi.

Gelar akademik seseorang umumnya terdiri atas dua hingga tiga saja. Namun, Yenita memiliki 13 gelar akademik sekaligus. Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Untar ini memiliki satu gelar sarjana, 10 gelar master, dan dua gelar doktor.
Gelar pertamanya diraih di Fakultas Ekonomi Untar, jurusan Manajemen Perusahaan pada 2003. Tahun berikutnya, perempuan kelahiran 17 Juli 1980 ini melanjutkan studinya guna meraih gelar S-2 pertamanya.

Berikutnya, ia meraih gelar magister Psikologi di Untar empat tahun kemudian. Berselang setahun, ia menyelesaikan program S-2 di bidang Teknik Industri Universitas Pelita Harapan (UPH) dan tiga tahun berikutnya, perempuan yang hobi traveling ini menamatkan program magister Ilmu Hukum juga di UPH.

Mengaku mendapat dukung keluarga, Yenita melanjutkan program magister, gelar doktor pertamanya diraih dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada Januari 2019. Dia berhasil menyelesaikan disertasinya yang berjudul Knowledge, Concern, dan Perceived Value sebagai Prediktor bagi Visit Behavioral Intention yang Dimediasi oleh Attitude dan Trust (Studi pada destinasi Green Tourism di Sumatra Barat).

Selanjutnya, gelar doktor kedua diraih Juli 2019 dari UPH dengan jurusan bidang hukum. Disertasinya berhasil diselesaikan dengan judul Perlindungan Hukum Oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Terhadap Pemegang Saham Publik Sebagai Wujud Pengembangan Industri Pasar Modal Indonesia. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya