Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Terima Kasih Pak Habibie

Usman Iskandar
12/9/2019 08:55
Terima Kasih Pak Habibie
Presiden BJ Habibie dan Ibu Hasri Ainun Habibie.(ANTARA/HADIYANTO)

Innalillahi Wainna Illaihi Rajiun...

Putra terbaik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, berpulang ke Rahmatullah sesaat setelah azan Magrib berkumandang di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9). Presiden ke-3 Republik Indonesia itu wafat di usia 83 tahun karena penyakit jantung yang sejak lama dideritanya.

Pria genius kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936 itu meninggalkan jejak dengan karya-karya besar yang membanggakan generasi bangsa saat ini dan masa mendatang. Sumbangsih terkait dengan teknologi pesawat terbang yang ditemukannya telah menorehkan nama Habibie di altar tertinggi duni penerbangan. Bahkan, dunia pun menjulukinya Mr Crack karena salah satu teori yang ditemukan Habibie, crack progression theory, berkontribusi besar pada keselamatan dunia penerbangan.

Pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto memberikan mandat kepada Habibie untuk meneruskan kepemimpinannya seusai menyatakan pengunduran diri sebagai presiden setelah 32 tahun berkuasa. Selama menjabat orang nomor satu di negeri ini hingga 20 Oktober 1999, Habibie meninggalkan sejumlah kebijakan penting, salah satunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang menjadi tonggak kebebasan pers di Indonesia setelah rezim Orde Baru runtuh.

 

Pada masa pemerintahan Habibie pulalah pintu demokrasi di Indonesia dibuka lebar-lebar dengan digelarnya pemilu paling demokratis pada 1999 setelah 32 tahun dibungkam. Berkat sikap tegas Habibie dan perilaku adilnya, referendum di Timor Timur digelar agar rakyat Timtim memilih nasib mereka sendiri. Namun, akibat referendum pula, Habibie lengser sebagai kepala pemerintahan.

 

Atas keharuman namanya sebagai seorang teknokrat, presiden, ayah, dan eyang, nama Habibie abadi menjadi nama jalan, monumen, dan film yang mengisahkan cinta sucinya bersama Ainun.

Selamat jalan, Bapak Bangsa. Semoga husnul khatimah. Amin... (pay)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya