Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melanjutkan pemeriksaan kontainer sampah impor yang ada di berbagai wilayah.
Hal itu untuk menjamin sampah impor untuk bahan baku daur ulang dalam kondisi bersih dan tidak tercampur sampah domestik yang akan membebani lingkungan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, sejak 26 Agustus pihaknya bersama Bea Cukai telah memeriksa 1.398 kontainer limbah kertas dan plastik.
Pemeriksaan terbanyak ada di Batam yakni sebanyak 532 kontainer. Adapun sisanya tersebar di Banten, Tanjung Priok (Jakarta), dan Jawa Timur.
"Dari hasil pemeriksaan dilakukan reekspor (pemulangan) 120 kontainer karena di dalamnya juga berisi limbah domestik," kata Rosa, Kamis (29/8).
Baca juga: KLHK Kebut Kajian Lingkungan Ibukota
Ia menegaskan, Indonesia sebagai peratifikasi Kovensi Basel yang belum lama ini diamandemen telah menyepakati pengetatan perdagangan limbah secara global. Melalui amendemen tersebut, eksportir limbah harus mendapatkan persetujuan dari negara tujuan sebelum mengirim sampahnya.
"Amandemen Konvensi Basel menguatkan Indonesia yang tengah gencar menangani sampah impor dengan pengetatan regulasi. Perdagangan limbah antar negara harus lebih ketat dan ada notifikasinya kepada negara," imbuh Rosa. (OL-8)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
BRIN terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam mendeteksi jenis sampah plastik. Termasuk, melibatkan akademisi dari berbagai multidisiplin ilmu.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved