Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Rektor Asing untuk Tingkatkan Kualitas

Dhika Kusuma Winata
27/8/2019 07:10
Rektor Asing untuk Tingkatkan Kualitas
Menristek-Dikti Mohamad Nasir (tengah) berfoto dengan rektor asing asal Korea Selatan, Jang Youn-cho (kanan).(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

MENTERI Riset, Teknologi, dan Pen­­­­didikan Tinggi Mohamad Na­­sir mengatakan Indonesia akan menggandeng Profesor Jang Youn-cho asal Korea Selatan sebagai rektor di salah satu universitas swasta baru, yakni Universitas Siber Asia. Pelibatan rektor asing tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing di tingkat global.

Sebelumnya Jang Youn-cho ialah Rektor Universitas Hankuk di Korea Selatan. Baru menerima izin prinsip pendirian, Universitas Siber Asia akan diselenggarakan Universitas Nasional Jakarta bekerja sama dengan Hankuk University of Foreign Studies Korea Selatan.

“Mereka bisa berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas. Semua perguruan tinggi di dunia memang harus berkolaborasi untuk kepentingan kualitas,” ujar Nasir di Sanur, Bali, kemarin.

Dia berharap, dengan pelibatan profesor asing, kualitas perguruan tinggi di Indonesia akan meningkat.

“Mutunya meningkat, daya saing internasional juga terus meningkat sebab mahasiswanya tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari Asia Tenggara, Asia Barat, dan Afrika,” ujarnya.

Menteri Nasir juga berharap agar ada perguruan tinggi negeri yang segera dipimpin rektor dari luar negeri. Pihaknya kini sedang memperbaiki peraturan terkait yang dapat menghambat perekrutan rektor asing.

“Kita perlu lakukan perbaikan dan nanti baru bisa jalan di ta­hun 2020,” ujarnya.

Dia berharap perguruan tinggi tidak risau dengan rencana pe­rekrutan rektor asing dan dapat berkolaborasi dengan tenaga asing untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

Di lain pihak, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Budi Djatmiko mengatakan pihaknya memandang terbuka masuknya rektor asing. Namun, kebijakan tersebut perlu aturan main yang jelas dan dilakukan secara konsisten.

Ditambahkannya, cita-cita agar kampus Indonesia bisa masuk 100 besar dunia perlu ­didorong. Meskipun demikian, upaya menuju ke sana harus berbasis kebijakan matang.

“Masuknya rektor asing ­harus ada aturan yang jelas agar tidak menjadi masalah. Harus ada ukuran yang jelas pula, seperti studi kelayakan, naskah aka­de­mik kebijakan, serta target capaian,” jelasnya. (OL/Dhk/FR/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya