Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MENTERI Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan Indonesia akan menggandeng Profesor Jang Youn-cho asal Korea Selatan sebagai rektor di salah satu universitas swasta baru, yakni Universitas Siber Asia. Pelibatan rektor asing tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing di tingkat global.
Sebelumnya Jang Youn-cho ialah Rektor Universitas Hankuk di Korea Selatan. Baru menerima izin prinsip pendirian, Universitas Siber Asia akan diselenggarakan Universitas Nasional Jakarta bekerja sama dengan Hankuk University of Foreign Studies Korea Selatan.
“Mereka bisa berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas. Semua perguruan tinggi di dunia memang harus berkolaborasi untuk kepentingan kualitas,” ujar Nasir di Sanur, Bali, kemarin.
Dia berharap, dengan pelibatan profesor asing, kualitas perguruan tinggi di Indonesia akan meningkat.
“Mutunya meningkat, daya saing internasional juga terus meningkat sebab mahasiswanya tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari Asia Tenggara, Asia Barat, dan Afrika,” ujarnya.
Menteri Nasir juga berharap agar ada perguruan tinggi negeri yang segera dipimpin rektor dari luar negeri. Pihaknya kini sedang memperbaiki peraturan terkait yang dapat menghambat perekrutan rektor asing.
“Kita perlu lakukan perbaikan dan nanti baru bisa jalan di tahun 2020,” ujarnya.
Dia berharap perguruan tinggi tidak risau dengan rencana perekrutan rektor asing dan dapat berkolaborasi dengan tenaga asing untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.
Di lain pihak, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Budi Djatmiko mengatakan pihaknya memandang terbuka masuknya rektor asing. Namun, kebijakan tersebut perlu aturan main yang jelas dan dilakukan secara konsisten.
Ditambahkannya, cita-cita agar kampus Indonesia bisa masuk 100 besar dunia perlu didorong. Meskipun demikian, upaya menuju ke sana harus berbasis kebijakan matang.
“Masuknya rektor asing harus ada aturan yang jelas agar tidak menjadi masalah. Harus ada ukuran yang jelas pula, seperti studi kelayakan, naskah akademik kebijakan, serta target capaian,” jelasnya. (OL/Dhk/FR/Ant/X-11)
Masuknya perguruan tinggi asing di Indonesia diyakini dapat memacu daya saing pendidikan tinggi.
Pendirian kampus asing di Indonesia memiliki kekurangan dan kelebihan.
SELEKSI pemilihan rektor yang tengah berlangsung di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) atau badan hukum (PTN-BH) di Tanah Air saat ini melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
Sebagai rektor asing pertama di Indonesia, ia pun mengatakan sudah mulai beradaptasi dengan budaya Indonesia.
"Oh ada, pasti ada, yang kemarin itu kan di Bali. Nanti ada lagi rektor asing dari Amerika tapi ini masih tahap negosiasi, " kata Nasir
Nasir mengatakan, langkah itu semata-mata guna mendorong perguruan tinggi Tanah Air agar berdaya saing global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved