Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

BMKG Susun Rencana Tambah Sensor Gempa di Ibu Kota baru

Dhika Kusuma Winata
26/8/2019 21:14
BMKG Susun Rencana Tambah Sensor Gempa di Ibu Kota baru
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono(MI/Adam Dwi)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyiapkan tambahan alat pendeteksi atau sensor gempa di Pulau Kalimantan, termasuk Kalimantan Timur, yang baru diumumkan sebagai lokasi ibu kota baru.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengungkapkan pihaknya saat ini memang tengah menambah sensor gempa di Pulau Kalimantan. Hingga tahun depan, total akan dipasang hingga 30 sensor.

"Pemasangan sensor saat ini sudah berjalan dan hingga 2020 akan ada sekitar 30 sensor. Sebelum pemindahan ibu kota diputuskan memang kami sudah menyiapkan strategi mitigasi untuk alat deteksi," kata Rahmat dihubungi Media Indonesia, Senin (26/8).

BMKG sebelumnya menyatakan Kalimantan merupakan satu-satunya pulau di Indonesia dengan tingkat aktivitas kegempaan relatif paling rendah.

Baca juga : Sofyan Tegaskan Tanah Lokasi Ibu Kota Baru Sudah Diamankan

Meski di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki sejarah catatan aktivitas gempa bumi, secara umum wilayah tersebut masih relatif lebih aman jika dibandingkan daerah lain di Indonesia,

Sedangkan wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar.

Kondisi seismisitas Pulau Kalimantan yang relatif rendah karena Kalimantan memiliki jumlah struktur sesar aktif yang jauh lebih sedikit daripada pulau-pulau lain di Indonesia.

BMKG juga menyatakan wilayah Pulau Kalimantan lokasinya cukup jauh dari zona tumbukan lempeng (megathrust). Beberapa struktur sesar di Kalimantan kondisinya disebut sudah berumur tersier sehingga segmentasinya banyak yang sudah tidak aktif lagi dalam memicu gempa. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya