Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DIREKTUR Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti, menerima penghargaan dari Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4). Penghargaan ini disematkan atas dedikasinya dalam pengembangan organisasi I4.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini dianggap pantas menerima penghargaan atas kontribusinya dalam beberapa tahun ini mengundang para diaspora Indonesia berkumpul di Tanah Air untuk sinergi dan kolaborasi memajukan ilmu pengetahuan dan riset sekaligus mendukung program pemerintahan Presiden Joko Widodo menggenjot sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Kami telah membahas bersama dan memutuskan Dirjen Ghufron pantas menerima penghargaan ini atas visi besarnya melalui Simposium Cendekiawan Kelas Dunia atau SCKD hingga mampu merangkul para ilmuwan diaspora," jelas Ketua I4, Deden Rukmana, melalui keterangan resmi di Jakarta, hari ini.
Deden mengatakan, program SCKD menjadi rumah bagi ilmuwan diaspora yang tersebar di berbagai negara di dunia. Sehingga para ilmuwan diaspora merasa terpanggil untuk berkontribusi mewujudkan Indonesia mencetak SDM unggul.
Baca juga: Plus Minus Rektor Asing di Mata Diaspora Indonesia
"Kita mempunyai rumah. SCKD adalah rumah kita bersinergi dan berbagi untuk kita bersinergi dan berkontribusi agar Indonesia menjadi bangsa kita lebih maju lagi," tandasnya.
Ghufron mengaku terkejut dan tidak menduga dirinya bakal menerima penghargaan tersebut. Ia pun berterima kasih atas penghargaan yang diberikan.
"Dunia ini penuh kejutan, termasuk I4 yang memberikan penghargaan ini. Saya merasa surprise," ujarnya.
Penghargaan itu diberikan dalam rangka hari jadi ke-10 tahun I4 yang bertepatan dengan penyambutan ilmuwan diaspora mengikuti kegiatan Simposium Cendikia Kelas Dunia (SCKD) 2019.
SCKD merupakan program Direktorat Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti mengundang ilmuwan diaspora untuk berkolaborasi dengan ilmuwan dan akademisi perguruan tinggi di Indonesia. Mereka saling berdiskusi tentang potensi dan peluang Indonesia dalam berbagai bidang akademik, kerja sama riset, inovasi, dan lain lain. (OL-1)
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Little Indo Town menjadi pusat kuliner baru di Sydney yang menghadirkan berbagai merek kuliner dengan cita rasa khas Indonesia.
Diaspora dapat menjadi agen yang mengadvokasi isu-isu Indonesia di lembaga-lembaga internasional serta advokator yang mengenalkan isu-isu internasional ke Indonesia.
Izinkan aku berangkat untuk kembali di suatu pekat. Menyembah, menyapu air mata rindu.
Di meja perjamuan semua bersama. Nikmati hidangan penuh suka cita.
Ucapan belasungkawa mengalir bagi kepergian tokoh senior diaspora Indonesia di Rusia.
Para diaspora Indonesia di Kamboja dan Vietnam juga disebut siap hadir untuk mendukung langsung tim garuda berjuang meraih kemenangan di final SEA Games 2023 Kamboja melawan Thailand.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved