Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Segera Teliti Lebih Lanjut Kandungan Bajakah

Media Indonesia
19/8/2019 09:59
Segera Teliti Lebih Lanjut Kandungan Bajakah
Kayu bajakah dijual bahkan di acara car free day di bundaran besar Palangka Raya, Minggu (18/8/2019)(MI/SURYA SRIYANTI)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan segera menelusuri akar bajakah hasil penelitian dua pelajar SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pasalnya, pascapemberitaan khasiat akar bajakah yang bisa menyembuhkan kanker payudara membuat eksploitasi terhadap tanaman itu semakin marak.   

“Kami sudah menyurati pihak terkait dan berupaya mengantisipasi adanya eksploitasi yang berlebihan. Hal itu dikhawatirkan dapat memberikan dampak negatif ke depan,” kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Jumat (16/8).

Ia meminta semua pihak bersabar dan menunggu akar bajakah yang sudah berlisensi dan dipatenkan, serta layak di­konsumsi sesuai standar Badan POM.

Terpisah, Kepala Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisio­nal Tawangmangu, Akhmad Saikhu, mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung percaya terhadap klaim akar bajakah bisa menyembuhkan penyakit kanker karena masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

“Penyembuhan kanker secara kuratif harus melalui penegakkan diagnosis dokter. Tumbuhan obat dan jamu untuk digunakan kepada pasien dalam upaya kuratif membutuhkan rangkai­an penelitian. Uji klinik pada manusia melalui fase 1 sampai fase 4,” jelas Saikhu di Jakarta, Kamis (15/8).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, melalui Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Kemenkes membangun database pengetahuan etnofarmakologi, ramuan obat tradisional, dan tumbuhan obat di Indonesia.

Analisis lanjut hasil Ristoja terhadap formula jamu untuk tumor dan kanker pada 2018 telah dilakukan skrining­ in-vitro terhadap tanam­an obat dan formula jamu yang dimanfaatkan untuk tumor dan antikanker.

Dari hasil pengujian terhadap beberapa jenis sel kanker, ada beberapa tanaman yang dikembangkan sebagai obat antikanker,­ antara lain Mikania micrantha kunth, Leucas lavandulifolia Sm, dan akar batu atau aikabasa (Cucurbitaceae).

“Seperti halnya bajakah, aika­basa juga akar tanaman menjalar yang digunakan secara turun temurun dan dipercaya bisa mengobati kanker oleh salah satu suku di Nusa Tenggara Timur. Namun, sampai saat ini belum berhasil diidentifikasi sampai level spesies,” ujar peneliti di Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, Yuli Widiyastuti. (Ind/Ant/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya