Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
INFORMASI mengenai hasil penelitian akar Bajakah, tanaman tradisional suku Dayak yang bisa menyembuhkan kanker payudara oleh siswi SMAN 2 Palangkaraya memerlukan penelitian lebih lanjut dalam melihat efektivitas khasiat tanaman tersebut.
Wakil Direktur Indonesian Medical Education Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Budi Wiweko menuturkan Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang luar biasa dan bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan herbal.
Namun, untuk bisa menjadi obat dan dapat memberikan efek terapetik harus melalui proses panjang sebelum bisa jadi terapi standar dan dikomersilkan.
Baca juga: Riset Kayu Bajakah Penyembuh Kanker Segera Dipatenkan
Proses itu, terang Prof. Budi, diantaranya mencari zat ekstrak dari akar Bajakah yang efektif atau mujarab dijadikan bahan obat. Lalu, ada pula proses uji klinis untuk mengetahui efektivitas dan keamanan obat tersebut apabila dikonsumsi.
"Dalam satu tanaman ada ratusan zat yang terkandung. Harus dicari zat mana yang bisa digunakan sebagai obat. Kalau makan akar Bajakah tanpa diesktrak, namanya jamu," tuturnya dalam sebuah diskusi media di Jakarta, pada Kamis (15/8).
Penelitian lanjutan juga dilakukan untuk melihat aman atau tidaknya tanaman tersebut melalui uji toksisitas. Itu diperlukan guna melihat suatu bahan atau senyawa kimia menimbulkan kerusakan pada saat mengenai bagian dalam atau permukaan tubuh yang peka.
"Potensinya sudah ada tapi harus dikerjakan lebih lanjut," tukasnya. (OL-4)
Di Indonesia, kanker paru menyumbang 9,5% dari seluruh kasus kanker serta menjadi penyebab 14,1% kematian akibat kanker.
Penelitian terbaru menemukan paparan gelombang panas berulang dapat mempercepat proses penuaan manusia.
Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung advanced glycation end products (AGEs) yang merusak kolagen.
Sektor kesehatan di Indonesia kini memasuki fase baru dengan hadirnya teknologi pemindai PET/CT Biograph Vision Quadra di RS EMC Grha Kedoya.
Dorongan untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik kembali digaungkan melalui ajang AIA Vitality Live 2025.
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved