Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Bappenas Dorong Perusahaan Lebih Peduli Lingkungan

Eni Kartinah
05/8/2019 15:52
Bappenas Dorong Perusahaan Lebih Peduli Lingkungan
Diskusi tentang perusahaan yang menerima sertifikat Corp B di Indonesia.(Mi/Eni Kartinah)

Dunia tengah menghadapi tantangan yang kompleks terkait degradasi lingkungan, perubahan iklim, bertambahnya populasi, pasokan makanan, bencana alam, dan kemiskinan. Tantangan serupa juga menjadi isu penting yang dihadapi Indonesia saat ini.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 menunjukkan persentase penduduk miskin di Indonesia turun menjadi 9,82% namun penyebaran penurunan kemiskinan tidak merata. Persoalan lain, terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat degradasi lahan dan permasalahan sampah yang belum terkelola dengan baik.

Pada saat yang sama, gaya hidup dan harapan masyarakat juga terus berubah. Masyarakat mulai mencari pilihan produk untuk dikonsumsi yang lebih sehat dan higienis bagi tetapi juga memilih produk ramah lingkungan.

Dalam survei kepercayaan konsumen global oleh the Conference Board yang dilakukan bekerja sama dengan Nielsen pada 2017, sebanyak 81% responden global merasa sangat penting bagi perusahaan untuk berperan serta memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Terkait hal tersebut, semua perusahaan ditantang dapat menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang memberikan dampak positif untuk lingkungan, konsumen dan sosial masyarakat serta mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.

Di tingkat global, pelaku bisnis telah lama berkomitmen untuk menghadirkan bisnis yang memberi dampak positif terhadap lingkungan, ekonomi dan juga sumber daya manusianya. Semangat tersebut terwujud melalui B Corporation (B Corp), yaitu sertifikasi internasional untuk perusahaan yang diberikan lembaga nonprofit B Lab, sebuah lembaga yang mengkampanyekan bisnis untuk kebaikan.

Sertifikasi B Corp diberikan kepada perusahaan  yang  selama  proses audit mampu membuktikan bahwa proses bisnisnya mulai dari rantai pasok, sistem operasional hingga produk pelayanan  yang dilempar ke pasar bisa memberikan dampak positif  dan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan. Adapun kelima aspek yang menjadi perhatian dalam sertifikasi B Corp adalah tata kelola, karyawan, lingkungan, komunitas,  dan konsumen.

Saat ini, sebanyak 2.933 perusahaan, 150 industri dari 64 negara telah tersertifikasi B Corp. Setiap bulan rata-rata terdapat 27 perusahaan mendapat sertifikasi B Corp. Perusahaan B Corp kemudian membentuk gerakan global untuk menciptakan perubahan sistem sosial dan lingkungan serta mendukung tumbuhnya ekonomi inklusif yang berkelanjutan. .

Di Indonesia, B Corp mulai dikenal sejak 2018. Sejak itu, B Corp menjadi inspirasi sejumlah perusahaan di Indonesia. Berbagai manfaat akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan bersertifikasi B Corp, di antaranya B Corp mendorong perusahaan menjalankan bisnis dengan memperhatikan dampak positif terhadap terhadap sosial dan lingkungan.

Perusahaan yang tersertifikasi B Corp juga harus memastikan tata kelola perusahaannya memberikan dampak yang baik untuk internal, misalnya dengan memastikan terpenuhinya manfaat kepada karyawan secara finansial maupun nonfinansial.

Perusahaan B Corp juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam konteks Sustainable Development Goals (SDGs) yang meliputi tiga dimensi pembangunan berkelanjutan, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hal itu selaras dengan visi B Corp yang mendorong bisnis untuk senantiasa mengedepankan kesejahteraan manusia dan keberlangsungan planet tempat tinggal kita.

Terkait hal tersebut, Amalia Adininggar Widyasanti, staf ahli Menteri Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan B Corporation sebagai langkah bersama untuk mencapai target SDGs yang telah  menjadi gaya hidup terutama dikalangan millennial.

“Oleh karena itu, contoh-contoh baik seperti B Corporation ini harus segera digalakkan bersama. Saya yakin, belum banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya pembangunan berkelanjutan. Diharapkan, sertifikasi B Corp ini harus mencadi concern bersama dimana perusahaan turut membangun sistem kebaikan, baik di dalam perusahaan maupun bagi konsumen,” kata Amalia di Jakarta, Senin (5/7). 

Salah satu perusahaan yang mendapat sertifikat B Corp yakni Danone  Aqua menjadi perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) pertama di Indonesia pada Februari 2018 lalu. Hal ini menjadi pembuktian selama perjalanan Danone  Aqua di Indonesia telah  menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkontribusi dalam mengatasi masalah sosial dan lingkungan.

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia mengatakan bahwa sertifikasi B Corp telah mendorong Danone-AQUA melakukan perubahan yang  juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Di samping terus memberikan akses air bersih kepada lebih dari 165 ribu orang penerima manfaat, Danone- Aqua juga mendorong terbentuknya ekonomi inklusif dengan memberdayakan perempuan melalui mikro distribusi Aqua Home Services (AHS). Saat ini,  ada 7.300 lebih ibu rumah tangga menjadi mitra AHS yang juga merupakan penyumbang pendapatan keluarga.

Di bidang lingkungan, perusahaannya juga berkomitmen untuk mengumpulkan lebih banyak plastik dari yang di produksi tahun 2025 dan melakukan inovasi produk 100% terbuat dari hasil plastik daur ulang. Produk inovatif ini adalah sumbangan kami untuk mengatasi permasalahan plastik di Indonesia. 

“Sementara di internal, perusahaan juga berupaya membangun bisnis yang inklusif dengan meluncurkan program kepemilikan saham karyawan one share one voice,” jelas Karyanto.

Selain Danone  Aqua, saat ini, terdapat sejumlah perusahaan yang juga tertarik menjadi B Corp, salah satunya adalah Great Giant Foods (GGF), industri yang bergerak dibidang makanan dan minuman olahan.

 Arif Fatullah, Senior Manager Sustainability Great Giant Foods (GGF) mengatakan bahwa B Corp bisa memberikan nilai lebih bagi perusahaannya di mata konsumen. Saat ini GGF merupakan perusahaan eksportir nanas kaleng  nomor satu di dunia dengan pangsa pasar di Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah dan juga Asia.

 "Selama ini GGF telah menjalankan praktek produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kami berupaya  memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar operasional Perusahaan. Hal tersebut dilakukan dengan membangun kemitraan strategis bersama masyarakat untuk menjadi pemasok,” jelas Arif. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya