Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Sampah Plastik Ibarat Monster di Laut

Syarief Oebaidillah
22/7/2019 08:17
Sampah Plastik Ibarat Monster di Laut
Aktivis berpawai tolak plastik sekali pakai saat pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta(MI/PIUS ERLANGGA)

GAMBAR ikan besar berupa monster ikut diarak dalam pawai dan kampanye gerakan menolak sampah plastik. Selain visualisasi monster ikan besar tersebut, terlihat pula poster-poster dan spanduk yang menyatakan penolakan masyarakat pada sampah plastik sekali pakai.

Pawai yang dimulai dari Bundaran HI hingga berhenti di Rumah Inspirasi di Monas itu disesaki peserta kampanye, car free day (CFD), serta komunitas pecinta lingkungan. Gambar monster ikan turut dipajang di area Monas dan menjadi perhatian masyarakat karena hari itu digelar pula Gelaran Lebaran Betawi. Bentuk monster ikan itu merupakan simbol ancaman sampah plastik yang menghantui bumi, khususnya di sektor laut Indonesia di masa depan.

Di tengah padatnya masyarakat hadir pula Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang didukung personel Slank: Kaka dan Rido. Mereka kembali menggaungkan gerakan menolak  sampah plastik. Menteri Susi mengingatkan terdapat 500 kilogram sampah plastik yang jika dikumpulkan dapat membentuk monster laut besar.

“Mari kita tolak sampah plastik sekali pakai. Jika tidak dikurangi dampak sampah plastik sekali pakai, itu akan mengancam laut kita pada 2040. Sampah plastik bisa lebih banyak daripada ikan di laut, “ katanya di Rumah Inspirasi kawasan Monas kemarin.

Menurut Susi, untuk menjaga dan melestarikan laut Indonesia yang 71%  dikelilingi laut, langkah mengurangi penggunaan sampah plastik harus diwujudkan.

“Sekitar 70% sampah plastik mengalir di lautan kita. Jadi, kita pulang dari sini, kita berjanji tidak lagi pakai kresek, kita lihat ke depan,” tandasnya.

Susi mengemukakan, “Pencuri ikan kita tenggelamkan. Nah, pembuang sampah plastik di laut harus kita tenggelamkan juga.”

Baca juga: Atasi Sampah Plastik di Sungai, Pemerintah Gandeng Belanda

Kegiatan pawai antisampah plastik sekali pakai itu diinisiasi gerakan Pandu Laut Nusantara, Gerakan Diet Kantong Plastik, dan lain-lain. Ketua Pandu Laut Nusantara, Prita Laura, berharap kegiatan yang digelar dapat memantik kesadaran masyarakat atas pentingnya peniadaan penggunaan plastik, sedotan plastik, dan styrofom.

Ia juga berharap Pemprov DKI Jakarta segera menerbitkan peraturan gubernur tentang larangan penggunaan plastik sekali pakai. Menurutnya, empat pemda telah menerbitkan perda tersebut, yakni Banjarmasin, Balikpapan, Bogor, dan Bali.

Manajer Program Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Aditya Santi, menambahkan, tujuan pawai turut berpartisipasi pada kampanye global bebas plastik pada Juli digelar setiap tahun. (X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya