Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GAMBAR ikan besar berupa monster ikut diarak dalam pawai dan kampanye gerakan menolak sampah plastik. Selain visualisasi monster ikan besar tersebut, terlihat pula poster-poster dan spanduk yang menyatakan penolakan masyarakat pada sampah plastik sekali pakai.
Pawai yang dimulai dari Bundaran HI hingga berhenti di Rumah Inspirasi di Monas itu disesaki peserta kampanye, car free day (CFD), serta komunitas pecinta lingkungan. Gambar monster ikan turut dipajang di area Monas dan menjadi perhatian masyarakat karena hari itu digelar pula Gelaran Lebaran Betawi. Bentuk monster ikan itu merupakan simbol ancaman sampah plastik yang menghantui bumi, khususnya di sektor laut Indonesia di masa depan.
Di tengah padatnya masyarakat hadir pula Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang didukung personel Slank: Kaka dan Rido. Mereka kembali menggaungkan gerakan menolak sampah plastik. Menteri Susi mengingatkan terdapat 500 kilogram sampah plastik yang jika dikumpulkan dapat membentuk monster laut besar.
“Mari kita tolak sampah plastik sekali pakai. Jika tidak dikurangi dampak sampah plastik sekali pakai, itu akan mengancam laut kita pada 2040. Sampah plastik bisa lebih banyak daripada ikan di laut, “ katanya di Rumah Inspirasi kawasan Monas kemarin.
Menurut Susi, untuk menjaga dan melestarikan laut Indonesia yang 71% dikelilingi laut, langkah mengurangi penggunaan sampah plastik harus diwujudkan.
“Sekitar 70% sampah plastik mengalir di lautan kita. Jadi, kita pulang dari sini, kita berjanji tidak lagi pakai kresek, kita lihat ke depan,” tandasnya.
Susi mengemukakan, “Pencuri ikan kita tenggelamkan. Nah, pembuang sampah plastik di laut harus kita tenggelamkan juga.”
Baca juga: Atasi Sampah Plastik di Sungai, Pemerintah Gandeng Belanda
Kegiatan pawai antisampah plastik sekali pakai itu diinisiasi gerakan Pandu Laut Nusantara, Gerakan Diet Kantong Plastik, dan lain-lain. Ketua Pandu Laut Nusantara, Prita Laura, berharap kegiatan yang digelar dapat memantik kesadaran masyarakat atas pentingnya peniadaan penggunaan plastik, sedotan plastik, dan styrofom.
Ia juga berharap Pemprov DKI Jakarta segera menerbitkan peraturan gubernur tentang larangan penggunaan plastik sekali pakai. Menurutnya, empat pemda telah menerbitkan perda tersebut, yakni Banjarmasin, Balikpapan, Bogor, dan Bali.
Manajer Program Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Aditya Santi, menambahkan, tujuan pawai turut berpartisipasi pada kampanye global bebas plastik pada Juli digelar setiap tahun. (X-7)
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
Apakah kamu lebih suka liburan ke gunung atau pantai? Ternyata, pilihan destinasi liburan favoritmu bisa mencerminkan kepribadianmu yang sebenarnya.
KOTA Surabaya akan menjadi lokasi pertama proyek kemitraan pemerintah Indonesia dan UEA dalam penanganan sampah plastik sungai untuk mencegah kebocoran di perairan laut.
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Perubahan iklim dapat mengganggu ketahanan dan hasil tangkapan ikan, serta memengaruhi komunitas pesisir, karena dapat menurunkan produktivitas perairan.
Upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi Gili Matra ini tidak hanya bergantung pada masyarakat setempat, tetapi juga hasil dari sinergi dengan berbagai pihak, termasuk BRI.
Pentingnya pengembangan kapal induk otonom sebagai solusi modern untuk menjaga keamanan laut Nusantara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved