Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Mendikbud Tuntut Sekolah Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman Bagi Siswa

Antara
15/7/2019 12:45
Mendikbud Tuntut Sekolah Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman Bagi Siswa
Orangtua menemani anaknya saat hari pertama masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Suak Timah, Samatiga, Aceh Barat, Aceh.(ANTARA/Syifa Yulinnas)

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta sekolah menciptakan rasa aman dan nyaman bagi siswa, terutama pada masa pertama masuk sekolah.    

"Manfaatkan pengenalan lingkungan sekolah ini dengan sebaik-baiknya. Baik kepada para seniornya maupun para guru untuk bisa betul-betul membuat siswa baru merasa betah atau nyaman," ujar dia di SMAN 13 Kabupaten Tangerang, Tangerang, Senin (15/7).    

Dia menambahkan sekolah harus bisa membuat siswa baru merasa nyaman dan menyenangkan. Hal itu karena kesan pertama menentukan kelanjutan siswa itu di sekolah tersebut.    

"Kalau ketika datang disambut dengan ramah dengan senior-senior, kakak kelasnya kemudian dia juga mendapatkan sambutan yang baik, diperlakukan dengan baik, insyaallah mereka akan kerasan, mereka akan nyaman dan gembira, akan bahagia dan itu akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar," kata dia.    

Ia menambahkan perlu adanya program kakak asuh dan adik asuh karena hal tersebut merupakan cara yang baik mengajari para senior rasa bertanggung jawab untuk membina dan mengantar adik-adiknya beradaptasi dengan sekolah barunya.    

Baca juga: Mendikbud: Tidak Boleh Ada Perpeloncoan di Sekolah

Sementara itu, katanya, adik-adiknya juga selama di sekolah akan ada yang melindungi dan mengawasi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.    

"Pesan saya betul-betul dicermati para guru. Setiap anak-anak dicermati betul. Jangan sampai tidak memperhatikan masing-masing anak. Ingat bahwa setiap anak punya keunikan dan keistimewaan," ujar dia,    

Ia mengingatkan para guru jangan sampai mempunyai pandangan negatif terhadap anak didiknya. Setiap anak pasti mempunyai kehebatan yang terpendam.    

Tugas guru, ucap dia, menggali kehebatan itu dan kemudian digunakan untuk mengantar anak itu ke cita-cita, sesuai dengan kemampuan.  

"Di sekolah, tidak ada anak bodoh. Semua adalah anak cerdas, anak pintar. Apakah bisa digali kecerdasannya, kepintarannya itu tergantung guru. Jadi guru adalah yang paling bisa menentukan masa depan anak-anak," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya