Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kasus Hepatitis A di Pacitan, Menkes Imbau Warga Terapkan PHBS

Indriyani Astuti
03/7/2019 21:10
Kasus Hepatitis A di Pacitan, Menkes Imbau Warga Terapkan PHBS
Menteri Kesehatan Nila Moeloek( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.)

SEBANYAK 957 warga Pacitan, Jawa Timur, terserang hepatitis A. Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan berperilaku hidup bersih dan sehat.

Menkes mengatakan kasus hepatitis A di Pacitan ditangani secara bersama-sama. Bagi warga yang tertular virus tersebut, Menkes meminta untuk istirahat.

"Istilah saya diistirahatkan livernya, liver itu lebih banyak kerja untuk karbohidrat, gula. Itu biasanya kita kurangi. Hepatitis kan tidak ada obatnya, tadi saya bilang istirahat, itu virus, imbauan untuk masyarakat jaga kebersihan, sebelum makan cuci tangan dulu," katanya, pada Rabu (3/7), di Gedung DPR RI, Jakarta.

Ia menjelaskan masa inkubasi atau perkembangan penyakit hepatitis A dalam tubuh selama 15-50 hari, sementara masa penyembuhannya sekitar 2 minggu, bahkan bisa kurang atau lebih dari 2 minggu.

Kementerian Kesehatan menduga penyebab kejadian hepatitis A di Pacitan diduga dari air sungai yang tercemar.


Baca juga: Kemarau Tiba, KLHK Minta Kepala Daerah Siaga Cegah Karhutla


"Secara epidemiologi kita harus lihat daerah mana yang kena. Kalau dalam satu aliran sungai mungkin aliran sungai itu yang harus kita perhatikan. Barusan saya dapat informasi air-air di situ sedang diperiksa di laboratorium, jadi ada beberapa lab di Surabaya, kita kirim untuk memeriksa air itu," katanya.

Terkait penanggulangan hepatitis A, Menkes mengatakan sudah ada arahan ke pemerintah daerah dan sudah bergerak melakukan penanganan.

"Tentu yang pertama kita harus menolong korban, kemudian kita mencari dari mana asalnya ini (virus hepatitis A) dan kita harus cari hulu dari permasalahan ini apa. Apa betul dari air sungai, apa betul dari orang yang BAB dan kemudian membawa virus itu, dan sebagainya," kata Menkes.

Masalah hepatitis A tidak hanya terjadi di Pacitan, saat ini penyakit tersebut telah menyerang warga Trenggalek. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Wiedra Waworuntu mengatakan kasus hepatitis A di Pacitan sudah dinyatakan KLB, sementara Trenggalek tidak.

"Pacitan sudah ditetapkan KLB, Trenggalek tidak, karena masalah hepatitis A di sana sudah bisa ditanggulangi," katanya.

Status KLB di Pacitan tidak akan ditarik sebelum kasus penularan berhenti, kemudian telah melewati 2 kali masa inkubasi. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya