Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEBANYAK 49 seniman pengajar Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (FSR IKJ) menggelar pameran seni dengan tajuk 'Menjelajah Karya di Dalam dan di Luar Birokrasi'. Pameran berlangsung sejak 22-29 Juni 2019 di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Rektor IKJ, Seno Gumira Ajidarma, mengutarakan, pameran yang digelar merupakan bentuk peneguhan eksistensi para seniman yang bekerja sebagai dosen.Para dosen sebagai seniman diminta terus berkarya memenuhi obsesi dan mengikuti perkembangan seni.
"Kerja seni dalam bingkai birokrasi ini adalah sebuah tantangan. Tema ini diambil sebagai satu upaya persiapan bagi sivitas akademika di IKJ untuk terus menghadapi jejak birokrasi yang kini lebih baik.
Seniman harus berani menghadapi apa saja, termasuk birokrasi. Jadi kita para seniman sekarang saatnya tidak lagi alergi pada dunia birokrasi," kata Seno saat membuka pameran tersebut, Sabtu (22/6) malam.
Seno, panggilan akrab pria berambut keperakan ini, menyatakan, IKJ sebagai kampus seni favorit di Tanah Air sekaligus barometer di ibu kota Jakarta, tengah menjalani proses akreditasi yang ditempuh dengan cara birokrasi melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti) serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
"Jadi para dosen kami setelah hampir 50 tahun berkiprah kini saat nya kita lentur dan luwes menjalani proses birokrasi guna kepentingan IKJ juga," tegasnya.
Dekan FSR IKJ, Indah Tjahjawulan, menambahkan, seniman pengajar pada pameran ini datang dari latar jurusan seni rupa yang beragam. Mulai dari seni murni, kriya, desain mode, desain interior, dan desain komunikasi visual.
"Para seniman pengajar ini menggunakan ragam media dan tema berkarya yang beragam sesuai dengan bidang masing-masing. Ini sekaligus bentuk tanggung jawab kepada publik dan tentu saja mahasiswa sendiri," kata Indah seraya menambahkan pihaknya telah memperoleh akreditasi A untuk sejumlah prodi di FSR IKJ.
Baca juga: Kartu Penanda Untuk Pantau Kesehatan Jemaah Haji
Cecil Mariani, kurator pameran dan staf pengajar Fakultas Seni Rupa IKJ jurusan Desain, telah merangkai keseluruhan gambaran pameran sebagai satu ungkapan optimistis. Cecil mengutarakan, kondisi seni dalam birokrasi yang dijalani tidak hanya oleh dosen IKJ, tapi juga guru seni di seluruh Indonesia sebagai langgam tersendiri.
"Seniman yang mengajar, guru seni maupun dosen seni IKJ memiliki kondisi dan langgam yang khas dalam proses pemikiran dan berkarya. Langgam ini hadir dari sosialitas almamater para pengajar, peran kerja antara mengajar dan berkarya.
Langgam ini hadir pula dari praktek yang bersinggungan di ruang ambang antara pengetahuan estetik yang menubuh, serta dari sensibilitas tanggung jawab terhadap pendidikan dan produksi pengetahuan masyarakat," ujarnya.
Dosen atau pengajar secara langsung maupun tidak, berinteraksi pula dengan pasar industri dan sistem-sistem formal institusi.
Birokrasi, termasuk aturan, administrasi, prosedur, pelaporan, sistem akreditasi, kurikulum, SKKNI, borang dan banyak lagi, disebur Cecil sebagai sesuatu yang khas untuk pengajar seni rupa di IKJ sekaligus secara umum dihadapi pengajar seni di seluruh Indonesia.
Dikatakan, melalui pameran ini bersama dengan publik, media, pelaku seni, mahasiswa, dan masyarakat menunjukan bahwa seniman yang mengajar berkreativitas memproduksi karya dalam kontradiksi-kontradiksi sistem institusi yang dianggap relatif non-kreatif.
"Bagaimana berkarya dan memilih tema tema di antara tugas mengajar, berkarya sambil mengajar, atau bagaimana kita bisa mulai membincang seniman dan kepengajaran dan langgam komunitas sosial dan urban seputarnya sebagai karya yang programatik juga secara bersamaan menyoal masa depan sekolah dan praktik pengajar seni rupa dan peran IKJ," pungkas Cecil.
Adapun je-49 seniman pengajar FSR IKJ yang berpartisipasi pada pameran yakni Agoes Salim, Ang Che Che, Anindyo Widito, Arryadian, Bambang Tri Rahadian, Boedhatmaka Darsono, Budi PM Tobing, Indah Tjahjawulan, Iwan Gunawan, Jimmy Ivan S, Kefas Sendy Wong, Kris Wardhana, Lily Wijayanti, Lucky Wijayanti, Danny Yuwanda, Mangesti Rahayu, Deny Rusanto, Oky Arfie Hutabarat, Nicholas Wila Adi, Dianthus Louisa Pattiasina, Rahayu Pratiwi, Dick Syahrir, Rangga Samiaji Rinjani, Dionisius Bowo, Rasuardie, Dita Rachma Sari, Saut Irianto Manik, dan Dolorosa Sinaga.
Kemudian Siti Indriani Chaerunissa, Ehwan Kurniawan, Siti Turmini Kusniah, Erlien Yudianti, Sri Riswanti HS, Egi Sae, Sukamto, Fabianus H Koesoemadinata, Tantio Adjie Aryanto, Fachriza Jayadimansyah, Tirto Andayanto MR, Firman Lie, Toeke Istoetiati, Guntur Wibowo, Tri Aru Wiratno, Hafid Alibasyah, Tri Wahyuni Hidayati, Hafizh Al Fikri, Wagiono Sunarto, Hilman Syafriadi, Walid Syarthowi Basmalah. (RO/OL-9)
IKATAN Keluarga Minangkabau (IKM) mengelar turnamen Golf Open memperebutkan piala bergilir Menteri Kebudayaan di Permata Sentul Golf Club, Bogor, Jawa Barat
Konsep yang dihadirkan beragam seperti teater, karya seni hingga pameran keindahan dari lokasi wisata yang ada.
Dalam Pesta Rakyat Pabrik Gula, berbagai macam penampilan seni dan budaya seperti yang ada di film ditampilkan seperti kuda lumping dan manten tebu
Moderasi agama dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya melalui kesenian.
Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta menggagas Jakarta International Literary Festival (JILF) 2024.
DEWAN Kesenian Klaten, Jawa Tengah, menggelar pameran seni rupa, macapat dan geguritan di Joglo Monumen Juang 45 Klaten, Minggu (27/10).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved