Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kartu Penanda Untuk Pantau Kesehatan Jemaah Haji

Indriyani Astuti
23/6/2019 08:26
Kartu Penanda Untuk Pantau Kesehatan Jemaah Haji
Jemaah haji Indonesia akan diberi kartu penanda untuk memantau kesehatan.(Antara )

PEMERINTAH memberikan kartu penanda kesehatan jemaah haji untuk memudahkan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) memonitoring kondisi kesehatan jemaah haji. Kartu tersebut telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan Jemaah Haji Indonesia (Siskohatkes).

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Kementerian Kesehatan memberikan gelang kesehatan dengan tiga yakni warna, merah, kuning dan hijau yang disesuaikan dengan kategori kondisi kesehatan jemaah. Untuk tahun ini  gelang tersebut digantikan dengan kartu.

"Pada kartu itu terdapat barcode untuk mengakses data-data kesehatan jemaah pada Siskohatkes yang terintegrasi dengan Siskohat Kemenag. Pada kartu itu juga terdapat penanda kesehatan jemaah haji dengan menggunakan satu warna, oranye," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi di Jakarta dalam keterangan pers, Minggu (23/6).

Ia menambahkan pemberian kartu dianggap membantu memantau kesehatan jemaah haji Indonesia terutama yang memiliki risiko tinggi. Pada musim haji 2019, Indonesia akan memberangkatkan 231 ribu jemaah haji.

"Ini diharapkan dapat membantu petugas di lapangan untuk lebih cepat memberikan pertolongan bila ada jemaah yang membutuhkan penanganan," imbuhnya.

baca juga: Trump Perintahkan Razia Imigran Ilegal

Secara terpisah, Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka menyampaikan ada sekitar 63% jemaah haji Indonesia yang masuk kategori risiko tinggi. Eka menjelaskan risiko tinggi merupakan keadaan jemaah yang sudah berusia lanjut atau memiliki setidaknya satu penyakit yang dapat kambuh seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung.

"Mereka yang masuk dalam kategori jemaah haji dengan risiko tinggi perlu pendampingan dari petugas kesehatan," ucap Eka ketika dihubungi, kemarin.

Guna menghindari kambuhnya penyakit, jemaah haji wajib melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya