Guru Harus Tiru Loyalitas Tentara

(Bay/H-1)
13/6/2019 07:40
 Guru Harus Tiru Loyalitas Tentara
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy(ANTARA FOTO/Moch Asim)

PARA guru di Tanah Air diimbau mencontoh kalangan tentara yang selalu patuh ditugaskan untuk mengabdi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) sebelum mendapat promosi atau kenaikan pangkat.

"Mari kita perhatikan abdi bangsa kita, seperti tentara. Mereka selalu mau dan patuh menjalankan tugas di daerah-daerah terpencil atau wilayah 3T. Mereka selalu mendapat tugas rotasi bergiliran sebelum akhirnya nanti mendapat promosi. Nah, begitu pun para guru kita yang juga ASN hendaknya dapat mencontoh tentara kita," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendidkbud) Muhadjir Effendy kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengungkapkan hal tersebut terkait rencana pemerintah mewajibkan para guru mempunyai pengalaman mengajar di wilayah 3T. Ia berharap guru pegawai negeri sipil (PNS) dan yang akan diangkat dapat mematuhi kebijakan yang segera digulirkan itu.

Muhadjir menyatakan langkah yang dilakukan itu ialah upaya menerjemahkan visi Presiden RI dalam Nawacita dan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). "Tugas menteri menerjemahkan apa yang menjadi visi Presiden menjadi program aksi. Pemerintah ingin membangun pemerataan pendidikan berkualitas. Ini yang ingin kita benahi bersama," tuturnya.

Ia mengungkapkan kualitas guru yang kini mengajar di wilayah 3T bervariasi. Ada yang bagus dan tidak bagus. Saat mereka diangkat sebagai PNS, mereka berjanji siap mengabdi di suatu daerah. Namun, lanjutnya, mereka kemudian pindah ke suatu daerah tanpa terkontrol. Oleh karena itu Mendikbud menyatakan akan menghapus program Guru Garis Depan (GGD).

Ia juga menegaskan redistribusi dan rotasi guru harus dilaksanakan. Hal itu dilakukan agar tak ada lagi sekolah tertentu yang hanya diisi guru PNS, sementara sekolah lain pengajarnya hanya guru honorer.

Mendikbud mengakui problem ketimpangan antarsekolah masih sangat tinggi. Disparitas itu akan kian tinggi jika tidak ada kemauan, terutama dari daerah, untuk segera melakukan kebijakan redistribusi dan rotasi guru.

Menurut Muhadjir, rasio guru Indonesia sudah sangat baik, yakni dengan total 3 juta guru rasionya 1:17. Angka itu lebih baik daripada India dan Singapura. Namun, sebarannya di Tanah Air tidak merata sehingga harus ditata. (Bay/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya