Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Insentif untuk Pelaku Riset

Mediaindonesia
23/5/2019 04:40
 Insentif untuk Pelaku Riset
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Mindaugas Trumpaitis (kiri) bertukar naskah kerjasama bersama dengan Jumain Appe (tengah)( ANTARA FOTO/Audy Alwi/)

PERAN serta industri dibutuhkan dalam pengembangan sumber daya manusia dan riset di perguruan tinggi. Oleh karena itu, Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristek-Dikti) bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk dalam penelitian dan pengembangan nilai tambah produk tembakau.

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek-Dikti Jumain Appe mengatakan dengan kerja sama itu industri rokok Sampoerna akan berpartisipasi dalam program yang disepakati dengan politeknik dan universitas negeri yang ditunjuk Kemenristek-Dikti. Industri tersebut akan memberikan pelatihan teknis atau ilmiah yang terkait dengan tembakau.

"Sampoerna punya pabrik (rokok) cukup besar di Malang, fasilitasnya untuk produksi dan penelitian. Nanti akan bekerja sama dengan badan penelitian dan pengembangan, khususnya di bidang teknik kimia. Selain itu, industri juga salah satu tempat pengembangan sumber daya manusia melalui internship (magang)," terangnya seusai menghadiri penandatanganan kerja sama itu di Kantor Kemenristek-Dikti, Jakarta, kemarin. Hadir dalam acara itu Presdir Sampoerna Mindaugas Trumpaitis.

Menurut Jumain, program kerja sama itu juga sejalan dengan upaya pemerintah mendorong industri untuk berkontribusi dalam riset dan pendidikan. Industri yang berperan dalam kegiatan litbang akan memperoleh insentif berupa pengurangan pajak (tax deduction).

Dalam kerja sama antara Kemenristek-Dikti dan PT HM Sampoerna, kedua belah pihak berharap diperoleh inovasi berupa nilai tambah untuk produk tembakau.

Sementara itu, Mandaugas mengatakan industri tembakau tengah menuju ke arah pengembangan yang berbasis sains dan ilmu pengetahuan. Salah satu yang tengah dikembangkan Philip Morris International, ujarnya, antara lain produk alternatif tembakau berteknologi tinggi untuk mengurangi bahaya dari tembakau yang dibakar. "Riset dan pengembangan bagian penting dari bisnis kami," ucapnya.

Terkait dengan kerja sama itu, ia juga menyatakan pihaknya akan menyiapkan hal-hal yang menunjang riset seperti laboratorium independen. Dukungan pelatihan dan kewirausahaan juga akan diberikan untuk organisasi yang dibina Ditjen Penguatan Inovasi Kemenristek-Dikti. (Ind/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik