Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menepis Stigma lewat Karya

(Indriyani Astuti/H-3)
06/5/2019 04:40
 Menepis Stigma lewat Karya
Pengunjung mengamati karya Orang Dengan Skizofrenia (ODS) yang dipamerkan di Rumah Berdaya, Denpasar, Bali,(antara)

KADEK Arimbawa, 27, memperlihatkan topeng bubur kertas berwarna merah hasil karya-nya. Topeng itu menghiasi din-ding putih di Rumah Berdaya Denpasar Selatan, Bali.

Rumah Berdaya ialah rumah rehabilitasi psikososial bagi penderita skizofrenia dan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) lainnya. Rumah itu berada di bawah naungan Dinsos Pemkot Denpasar yang bekerja sama dengan Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia Simpul Bali serta organisasi Ketemu Project.

Sehari-harinya, rumah itu menjadi bengkel kerja Kadek bersama sekitar 40 rekannya sesama penderita skizofrenia. Selain aktif membuat karya seni, alumnus Universitas Mahasaraswati Denpasar itu juga menjadi pegawai kontrak pemkot setelah sembuh pada 2017 lalu.

"Tugas saya di sini membantu dan menjadi sopir, mengantarkan teman-teman yang butuh rehabilitasi untuk dibawa ke sini. Harapan saya mereka bisa kembali sehat dan produktif karena saya pernah mengalami kondisi serupa," kata Kadek, saat ditemui akhir April 2019.

Sebelumnya, saat kejiwaannya terganggu, ia dilanda khawatir berlebihan alias paranoid ketika melihat orang lain, menonton televisi, ataupun membaca be-rita di koran. "Saya takut keluar dari rumah," tuturnya.

Ia coba mengobati kecemasannya itu. Hingga akhirnya dipertemukan dengan dr I Gusti Rai SpKJ, salah satu dokter yang menggagas Rumah Berdaya.

Setelah mengonsumsi obat dua kali sehari dan disibukkan dengan kegiatan di Rumah Berdaya, Kadek merasa hidupnya lebih berarti. Perlahan, hu-bungan dengan keluarganya pun membaik dan ia mulai terlatih mengontrol emosi. Dari pengalamannya itu ia ingin mematahkan stigma bahwa ODGJ tidak bisa berkarya dan menjadi beban masyarakat.

Psikiater I Gusti Rai mengungkapkan penderita skizofrenia punya zat dopamin yang terlalu tinggi. Mirip seperti orang yang menggunakan heroin sehingga membuat paranoid, berhalusinasi, dan sebagainya. Gejala itu harus dikendalikan dengan obat dan rehabilitasi.

"Stigma yang melekat pada ODGJ ialah pemasungan atau orang gila yang mengamuk. Padahal, mereka bisa sembuh dan beraktivitas seperti orang lain," cetus Rai. (Indriyani Astuti/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya