Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENDAPAT peringkat terakreditasi A bagi universitas merupakan pencapaian yang luar biasa. Pencapaian itu sebagai bukti bahwa standar dan mutu universitas itu sudah diakui. Akreditasi menjadi sebuah aset penting untuk menetapkan posisi sebuah lembaga institusi perguruan tinggi atau program studi. Itu menjadi tolok ukur bagi lembaga pengguna produk program perguruan tinggi untuk memastikan lulusan tersebut layak karena dihasilkan dari proses pengelolaan yang terkawal dengan baik. Universitas Mercu Buana salah satunya. Universitas itu telah berhasil meraih peringkat Universitas terakreditasi ‘A’ oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal itu menjadi semangat baru dan komitmen civitas akademika untuk mencapai visi Universitas Mercu Buana, yaitu Menjadi Universitas Unggul dan Terkemuka di Indonesia.
Terlebih untuk era Industry 4.0 yang tengah menjadi topik hangat di Indonesia, Universitas Mercu Buana pun telah siap menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu dan memenuhi kebutuhan industri dengan didukung sertifikat kompetensi oleh Lembaga Seridikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) Universitas Mercu Buana.
Memeringati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei ini, Universitas Mercu Buana turut berpartisipasi di sejumlah perhatan di antaranya Indonesia Science Day 2019 yang diselenggarakan di Pusat Peragaan IPTEK – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Gebyar Pendidikan 2019 di Monumen Nasional (Monas). Sejumlah prestasi diraih mahasiswa Universitas Mercu Buana pada Tahun Akademik 2018/2019 ini. Mereka di antaranya, Sahri P dan Risky P, mahasiswa Program Studi Teknik Industri, yang meraih Special Award BITEC Thailand International Ergonomic Tool Boxes.
Kemudian,Setiawan M, mahasiswaProgram Studi Teknik Sipil meraih Silver Medal Kaohsiung International Inventation and Desain EXPO 2018, Taiwan. Selanjutnya, Tia Widi Astutik (Program Studi Psikologi) meraih Juara 2 Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) Monolog Theater. Prestasi lainnya diraih Kusmiati Zulfa A (Program Studi Manajemen S1), Juara 1 Business Plan Competition, Gebyar Mahasiswa Wirausaha Nasional.
Berikutnya, Aliya D dan Ilsa T, (program Studi Desain Produk) menyabet Gold Medal International Young Investors Award 2018 Automatic Cat and dog teader & Anti rust slicer fruit_ slutee it.
Prestasi lainnya diraih Safyra Rachmat (Program Studi Broadcasting Fikom) yang menyabet Gold Award Winner International Young Social Entrepreneurs Competition 2018. Kemudian, Hafidz Nur Daniel, (Program Studi Arsitektur) meraih Gold Prize Seoul International Invention Fair 2018, Seoul Korea Selatan. Prestasi membanggakqn juga diraih Arrival Dwi S (Program Studi Teknik Informatika) yang menyabet Juara 1 International Alcatel Lucent Enterprise Hackathon 2018.
Prestasi yang diraih itu berkat kerja keras dan spirit kemajuan bersama, guna mendukung kinerja para mahasiswa dalam meraih prestasi terbaik mereka. (RO/S-2)
WAKIL Rektor Bidang Mutu dan Kerja Sama Universitas Paramadina, Iin Mayasari, mengatakan bahwa perguruan tinggi sedang mengalami tekanan yang cukup tinggi karena tuntutan untuk publikasi.
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi bisa dicapai antara lain dengan memperkuat kolaborasi riset.
Binus University meluncurkan program Beasiswa Binus untuk Nusantara untuk Tahun Akademik 2026/2027.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Unjaya menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal Perguruan Tinggi.
EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Dalam kegiatan ini dosen dan mahasiswa UMB tidak hanya menyampaikan materi edukatif mengenai energi terbarukan, tetapi juga mengadakan workshop instalasi panel surya.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Lebih dari 80 peserta, sebagian besar merupakan pekerja sektor informal, antusias mengikuti program pemberdayaan pekerja migran Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa dan dosen dari kedua negara untuk meningkatkan kualitas akademik serta mempererat hubungan bilateral.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved