Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MENDAPAT peringkat terakreditasi A bagi universitas merupakan pencapaian yang luar biasa. Pencapaian itu sebagai bukti bahwa standar dan mutu universitas itu sudah diakui. Akreditasi menjadi sebuah aset penting untuk menetapkan posisi sebuah lembaga institusi perguruan tinggi atau program studi. Itu menjadi tolok ukur bagi lembaga pengguna produk program perguruan tinggi untuk memastikan lulusan tersebut layak karena dihasilkan dari proses pengelolaan yang terkawal dengan baik. Universitas Mercu Buana salah satunya. Universitas itu telah berhasil meraih peringkat Universitas terakreditasi ‘A’ oleh Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal itu menjadi semangat baru dan komitmen civitas akademika untuk mencapai visi Universitas Mercu Buana, yaitu Menjadi Universitas Unggul dan Terkemuka di Indonesia.
Terlebih untuk era Industry 4.0 yang tengah menjadi topik hangat di Indonesia, Universitas Mercu Buana pun telah siap menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu dan memenuhi kebutuhan industri dengan didukung sertifikat kompetensi oleh Lembaga Seridikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) Universitas Mercu Buana.
Memeringati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei ini, Universitas Mercu Buana turut berpartisipasi di sejumlah perhatan di antaranya Indonesia Science Day 2019 yang diselenggarakan di Pusat Peragaan IPTEK – Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Gebyar Pendidikan 2019 di Monumen Nasional (Monas). Sejumlah prestasi diraih mahasiswa Universitas Mercu Buana pada Tahun Akademik 2018/2019 ini. Mereka di antaranya, Sahri P dan Risky P, mahasiswa Program Studi Teknik Industri, yang meraih Special Award BITEC Thailand International Ergonomic Tool Boxes.
Kemudian,Setiawan M, mahasiswaProgram Studi Teknik Sipil meraih Silver Medal Kaohsiung International Inventation and Desain EXPO 2018, Taiwan. Selanjutnya, Tia Widi Astutik (Program Studi Psikologi) meraih Juara 2 Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) Monolog Theater. Prestasi lainnya diraih Kusmiati Zulfa A (Program Studi Manajemen S1), Juara 1 Business Plan Competition, Gebyar Mahasiswa Wirausaha Nasional.
Berikutnya, Aliya D dan Ilsa T, (program Studi Desain Produk) menyabet Gold Medal International Young Investors Award 2018 Automatic Cat and dog teader & Anti rust slicer fruit_ slutee it.
Prestasi lainnya diraih Safyra Rachmat (Program Studi Broadcasting Fikom) yang menyabet Gold Award Winner International Young Social Entrepreneurs Competition 2018. Kemudian, Hafidz Nur Daniel, (Program Studi Arsitektur) meraih Gold Prize Seoul International Invention Fair 2018, Seoul Korea Selatan. Prestasi membanggakqn juga diraih Arrival Dwi S (Program Studi Teknik Informatika) yang menyabet Juara 1 International Alcatel Lucent Enterprise Hackathon 2018.
Prestasi yang diraih itu berkat kerja keras dan spirit kemajuan bersama, guna mendukung kinerja para mahasiswa dalam meraih prestasi terbaik mereka. (RO/S-2)
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Transisi energi peralihan dari energi berbasis karbon menuju sumber energi bersih dan terbarukan seperti surya, angin, air, dan geotermal kini dipandang sebagai kebutuhan moral
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Lebih dari 80 peserta, sebagian besar merupakan pekerja sektor informal, antusias mengikuti program pemberdayaan pekerja migran Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi mahasiswa dan dosen dari kedua negara untuk meningkatkan kualitas akademik serta mempererat hubungan bilateral.
Tiga mahasiswa Fakultas Teknik, Prodi Teknik Elektro Universitas Mercu Buana meraih posisi bergengsi di ajang ASEAN Universities Exhibition and Forum 2025 (AEF 2025).
Pemimpin yang sukses di era digital bukan hanya mereka yang menguasai teknologi, tetapi juga yang mampu membentuk budaya kerja yang agile dan kolaboratif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved