Urban Farming Adaptasi Perubahan Iklim

MI
12/4/2019 10:20
Urban Farming Adaptasi Perubahan Iklim
Deputi Klimatologi BMKG Herizal(MI/PALCE AMALO)

KEGIATAN pertanian kota atau urban farming bisa menjadi salah satu solusi adaptasi perubahan iklim di wilayah perkotaan. Selain berfungsi sebagai peredam memanasnya temperatur akibat perubahan iklim, pertanian kota juga bisa berkontribusi mengurangi emisi dari transportasi perdagangan produk pertanian.

Menurut Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Herizal, pertanian kota itu bisa menjadi strategi masyarakat perkotaan beradaptasi dengan temperatur bumi yang kian hari terus memanas.

Dalam diskusi Pojok Iklim yang digelar di Gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, ia mengungkapkan hampir sebagian besar kota di Indonesia mengalami peningkatan suhu. Hal itu akibat masifnya urbanisasi atau perpindahan penduduk sejak periode 1980-an.

Aktivitas perkotaan, lanjutnya, menyebabkan tingginya polusi dan emisi sehingga memicu peningkatan suhu. Peningkatan temperatur di perkotaan bahkan bisa lebih cepat dari tren global karena masifnya aktivitas penduduk dan pembangunan.

Mengutip studi peneliti BMKG Siswanto (2015), Herizal menyebutkan peningkatan suhu di Jakarta bahkan mencapai lebih dari 1 derajat Celsius dalam kurun waktu satu abad terakhir. Fenomena itu, imbuhnya, melebihi tren global pada periode yang sama.

Baca Juga: Sosok Mus Mulyadi di Mata Sang Istri

"Pertanian kota bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi dampak pemanasan suhu, khususnya yang bersifat lokal atau urban heat island. Vegetasi hijau pada pertanian kota setidaknya bisa meredam temperatur panas, apalagi jika skalanya lebih besar. akan lebih berdampak," ujarnya.

Pertanian kota juga disebut sebagai salah satu strategi adaptasi untuk menghadapi dampak lain dari perubahan iklim, yakni terancamnya pertanian skala besar akibat perubahan pola cuaca.

Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Sarwono Kusumaatmadja, kegiatan berkebun di perkotaan berpeluang menjadi pola pertanian holtikultura arus utama di masa depan pada skala komunitas dan rumah tangga. Urban farming bisa menyediakan suplai bahan pangan rendah emisi.

Ia menyebutkan Kota Surabaya sebagai salah satu contoh terbaik dengan urban farming. Belum lama ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diundang ke markas PBB di New York untuk berbagi pengalaman pertanian kota yang dilakukan. (Dhk/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya