Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tim Pengkaji Ratu Kalinyamat Berburu Referensi

Mediaindonesia.com
09/4/2019 11:15
Tim Pengkaji Ratu Kalinyamat Berburu Referensi
Caleg DPR RI Partai NasDem nomor 1 Dapil 2 Jateng Rerie L Moerdijat saat berziarah ke Makam Ratu Kalinyamat di Desa Mantingan, Jepara.(MI/HARYANTO MEGA )

KEINGINAN Lestari Moerdijat dalam menggagas Ratu Kalinyamat agar ditetapakan sebagai Pahlawan Nasional sangat tinggi dan akan terus diperjuangkan sampai berhasil.

Dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (9/4), Lestari mengatakan apa yang dilakukannnya adalah untuk meneruskan cita-cita almarhum Subroto, mantan wakil bupati Jepara periode 2012-2017.

Subroto yang merupakan adik kandung Jaksa Agung HM Prasetyo itu meninggal dunia pada 2018. Saat itu, akmarhum sudah memperjuangkan agar Ratu Kalinyamat diajukan sebagai Pahlawan Nasional. Dan kini pihaknya berusaha kembali mengajukan untuk kedua kalinya.

“Saya akan berjuang agar berhasil. Terlebih dukungan dari tim pengkaji juga kuat. Saat ini, tim pengkaji berusaha mencari referensi dengan menemukan sumber-sumber asli berupa buku-buku dari Diego de Couto yang berjudul Da Asia,” kata Lestari.

Menurut Caleg Partai NasDem DPR RI Dapil Jateng 2 itu, buku Diego de Couto ditemukan telah dibuat secara digital. Sedangkan yang asli tersimpan pada Biblioteca Nacional de Portugal.

Baca juga: Disiapkan, Naskah Akademik Usul Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan

Dalam buku indeks yang dibuat secara khusus untuk membantu menelusuri kata “Rainha de Jepara” (Ratu dari Jepara), ditemukan dua jilid dari menuliskan “Rainha de Jepara”. “Rainha de Jepara” terkadang ditulis menjadi “Rainha de Japara” atau “Rainha de Japora”.

“Sumber asli lainnya diperoleh dari buku Tome Pires yang berjudul Suma Oriental. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 1944 dan diperoleh dalam bentuk digital. Buku asli Tome Pires juga tersimpan di Biblioteca Nacional de Portugal, namun belum bisa diakses digitalnya secara public,” kata perempuan yang akrab di sapa Mbak Rerie itu.

Lestari mengaku memiliki terjemahan Suma Oriental dari Tome Pires dalam bahasa Indonesia. Namun, untuk menjaga keotentikan naskah Ratu Kalinyamat, dia memutuskan menggunakan sumber asli yang dari berbahasa Inggris.

Dirinya bersama tim pengkaji dan penulis naskah akademik Ratu Kalinyamat menemukan naskah yang disertakan dalam pengajuan sebelumnya banyak menggunakan buku-buku yang juga mengutip dari buku-buku Diego de Couto dan Tome Pires.

Oleh karena itu, dalam penulisan naskah akademik yang disusun ulang diputuskan menggunakan sumber-sumber asli yang berbahasa Inggris.

Meski demikian, buku-buku berbahasa Indonesia tetap disertakan sebagai bukti bahwa masyarakat Indonesia peduli dengan kehadiran Ratu Kalinyamat sebagai salah satu bagian penting dalam sejarah ke-Indonesia-an.

“Sampai saat ini, saya juga mengharapkan menemukan satu buku berbahasa Portugis lainnya yaitu “Peregrinacao” (Ziarah) yang ditulis Fernao Mendes Pinto pada 1569 dan diterbitkan biarawan Belchior Faria pada 1614,” terang Lestari. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya