Penelitian: Kanker Disebabkan Merokok dan Kurang Buah

Antara
10/2/2019 07:15
Penelitian: Kanker Disebabkan Merokok dan Kurang Buah
Bungkus Rokok Seram Pedagang menata bungkus rokok yang bergambar seram di Banda Aceh. Sesuai dengan PP Nomor 109/2012 Kementerian Kesehatan telah mensosialisasikan lima gambar yang harus digunakan pada bagian atas bungkus rokok yakni gambar kanker mulut, k(Ilustrasi)

PENELITIAN terbaru di Tiongkok membuktikan bahwa orang yang menderita kanker di negara tersebut disebabkan karena konsumsi rokok pada laki-laki dan kurangnya asupan buah pada perempuan.

Hasil penelitian yang dikutip dari jurnal internasional The Lancet di Jakarta, Jumat (8/2), menunjukkan bahwa hampir separuh dari kematian akibat kanker di Tiongkok karena 23 faktor risiko yang utamanya disebabkan konsumsi rokok aktif bagi laki-laki dan kurang asupan buah pada perempuan.

Sekira 1.036.004 kematian akibat kanker (45,2% dari total kematian kanker) di Tiongkok tahun 2014 pada orang dengan usia di atas 20 tahun diatribusikan pada 23 faktor risiko. 

Kelompok populasi yang diatribusikan lebih banyak pada laki-laki (51,2%) dibanding perempuan (34,9%), dengan faktor risiko paling utama sebagai perokok aktif bagi laki-laki dan kurangnya asupan buah pada perempuan, tulis hasil penelitian tersebut.

Penelitian yang baru dirilis pada 5 Februari 2019 tersebut menggunakan data penyakit kanker dewasa pada 2014 di 978 tingkat kabupaten pada 31 provinsi seluruh Tiongkok.

 

Baca juga: Cinta Bikin Tidur Nyenyak

 

Kematian akibat kanker yang mendekati 2,21 juta orang pada 2017 di Tiongkok, atau berkontribusi 24,85% total kematian di Tiongkok, tersebut juga disebabkan oleh faktor risiko lain yakni terinfeksi virus hepatitis B, kelebihan berat badan, dan infeksi virus HPV.

Dalam penelitian tersebut juga diterangkan bahwa terkena paparan partikulat PM2,5 (partikel udara yang lebih kecil dari 2,5 mikrometer), serta konsumsi alkohol turut memengaruhi terjangkit penyakit kanker.    

Secara garis besar nasional jika diurutkan berdasar usia, faktor risiko kematian akibat kanker memuncak di rentang usia 35-54 tahun.

Faktor risiko paling memengaruhi ialah pola hidup tidak sehat seperti merokok, infeksi virus, pola makan yang bisa berakibat pada kegemukan dan diabetes, serta faktor lingkungan seperti paparan polusi.   

Jumlah populasi kematian akibat kanker yang berkaitan dengan faktor risiko yang sebenarnya dapat dicegah di Tiongkok hampir menyerupai negara Jepang dengan 46,2% dan Amerika 45,1%. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya