Karena Demam Berdarah, 7 Nyawa Melayang dalam Sehari

Zubaidah Hanum
06/2/2019 15:40
Karena Demam Berdarah, 7 Nyawa Melayang dalam Sehari
(MI/Rommy Pujianto)

SELAIN Jawa Timur, wilayah terbanyak kasus demam berdarah (DBD) terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi NTT, dan Kota Kupang. 

Total kejadian hingga 3 Februari 2019 mencapai 16.692 kasus dengan 169 orang di antaranya meninggal dunia.

Jika dibandingkan dengan 29 Januari 2019 yang baru 13.683 kasus dengan 133 jiwa meninggal dunia, terjadi peningkatan kasus DBD sebanyak 3.009 kejadian. Artinya, dalam 5 hari sebanyak 36 orang meninggal dunia akibat DBD. Dengan kata lain, dalam satu hari ada 7 penderita DBD yang meninggal dunia di Indonesia.

Ada beberapa tahapan DBD yang diawali dengan tanda panas pada penderita, kemudian sedikit ada tanda-tanda perdarahan. Pada tahap Dengue Shock Syndrome (DSS), kondisi penderita demam berdarah menjadi yang terburuk atau kritis karena sudah masuk kepada tahapan syok.

"Kalau sudah syok berarti ada gangguan dari sirkulasi darah atau sejauh ini kejadian yang bisa kita temukan memang yang DSS porsinya tidak lebih dari 10%," ucap Direktur Jenderal Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam rilis persnya, Rabu (6/2).

 

Baca juga: DBD Kit bisa Deteksi 10 Menit, BPPT Jajaki Gandeng BUMN Farmasi

 

Dengan kondisi seperti itu, Anung menekankan bahwa cara yang paling efektif adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

Selain itu ditambah perilaku hidup bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk di rumah dan sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk seperti tidur dengan memasang kelambu, menggunakan lotion pengusir nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya