Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Gerakan Politik Dompleng Ibadah Haji Dinilai Terlalu Naif

Ade Alawi
28/8/2018 07:10
Gerakan Politik Dompleng Ibadah Haji Dinilai Terlalu Naif
Konsultan Ibadah Haji Sektor 6 Daerah Kerja Mekah, Arab Saudi, Helmi Hidayat(Istimewa)

UPAYA sekelompok jemaah yang menjadikan momentum ibadah haji menjadi ajang kampanye politik #2019gantipresiden dinilai terlalu naif. Konsultan Ibadah Haji Sektor 6 Daerah Kerja Mekah, Arab Saudi, Helmi Hidayat mengatakan hal itu saat dihubungi Selasa (28/8).

"Terlalu naif menjadikan Tanah Suci sebagai ajang kampanye persoalan duniawi. Jokowi itu makhluk, Prabowo juga makhluk, mengapa persoalan  memilih atau tidak memilih makhluk harus dilakukan dengan  mengotori persembahan kita kepada Zat Yang Maha Suci?," kata Helmi.

Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah jemaah haji Indonesia mengusung spanduk dan kaus yang bertuliskan tagar #2019gantipresiden di Tanah Suci.

Menurutnya, berkampanye adalah hak setiap warga, tapi itu cukup dilakukan di Tanah Air tanpa harus mengorbankan ritus-ritus suci ibadah haji.

"Sayang saja sudah antre bertahun-tahun tapi momentum haji digunakan buat nafsu sektoral," ujar Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Jemaah haji Indonesia, kata dia, sebaiknya tahu diri. Pasalnya, sebagai tamu di negeri orang jangan berlaku seenaknya sendiri.

"Ketika sekelompok orang Arab bertamu ke rumah Rasulullah SAW lalu berteriak-teriak, Allah mengkritik mereka bahkan mengancam akan menghapus semua amal baik mereka," ungkapnya.

Dia menambahkan, ajaran tentang sopan santun dalam bertamu itu termaktub dalam Al Quran Surat Al Hujurat ayat 2.

"Sopan santun kepada nabi itu bisa dikiaskan kepada Allah. Jika kepada nabi saja kita harus sopan, apalagi kepada Allah? Mengapa harus berteriak-teriak di rumah Allah yang suci?," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya