Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Petinju Georgia O'Connor Meninggal karena Kanker di Usia 25 Tahun, Sempat Curhat Gejalanya Diabaikan Dokter

Nike Amelia Sari
03/6/2025 15:32
Petinju Georgia O'Connor Meninggal karena Kanker di Usia 25 Tahun, Sempat Curhat Gejalanya Diabaikan Dokter
Petinju GEORGIA O'Connor.(Dok. Instagram GEORGIA O'Connor)

GEORGIA O'Connor, seorang petinju wanita profesional telah meninggal dunia karena kanker di usia 25 tahun. Ternyata, sebelum meninggal, O'Connor sempat berceruta bahwa gejala kanker yang ia rasakan sering diabaikan oleh dokter.

O'Connor meninggal dunia beberapa bulan usai dirinya mengumumkan sedang menderita kanker. Kabar duka atas kepergian O'Connor disampaikan oleh agensi yang menaunginya pada 25 Mei lalu.

Sebelum meninggal dunia, ia sempat diwawancarai oleh media dan menceritakan tentang perjalanan penyakitnya.

"Selama 17 minggu sejak awal Oktober, saya terus-menerus merasakan sakit, bolak-balik antara Durham dan Newcastle RVI A&E, sambil tah jauh di lubuk hati saya ada sesuatu yang salah," tulis O'Connor, di akun Instagramnya, pada Januari 2025.

"Sejak awal saya katakan bahwa saya merasa itu kanker. Saya tahu risikonya. Saya menderita kolitis dan PSC, dua penyakit yang secara drastis meningkatkan kemungkinan terkena penyakit itu. Saya tahu seberapa tinggi risiko saya dan keduanya memang demikian," sambungnya.

Dua tahun sebelumnya, O'Connor mengidap kolitis ulseratif, yang menyebabkan peradangan dan ulserasi di bagian usus besar.

O'Connor, yang berasal dari Durham, Inggris ini tidak menyebutkan jenis kanker yang dideritanya. Saat pemeriksaan pertamanya pada Oktober tahun lalu, dia memohon kepada dokter untuk memeriksanya tetapi diabaikan oleh tim.

Tak hanya itu, O'Connor mengungkapkan bahwa dokter beserta timnya mengatakan apa yang dirasakan O'Connor bukan apa-apa.

"Mereka mengabaikan saya. Mereka menyalahkan saya, mengatakan bahwa itu bukan apa-apa, membuat saya merasa seperti saya bereaksi berlebihan," tulis O'Connor.

Lalu, O'Connor pun mengatakan ia didiagnosis kanker terminal atau kanker stadium akhir.

Apa itu Kanker Terminal?

Kanker terminal merujuk pada kanker yang sudah tidak bisa disembuhkan atau diobati lagi. Melansir dari situs Indonesia Cancer Care Community (ICCC), pada fase kanker terminal, sel kanker mungkin telah menyebar luas (metastasis) atau sudah terlalu berkembang sehingga tidak lagi merespons pengobatan.

Umumnya, harapan hidup penderita kanker terminal berada di rentang beberapa minggu sampai beberapa bulan, tergantung dengan jenis kanker dan kondisi masing-masing penderita kanker.  

Dokter biasanya merekomendasikan perawatan paliatif atau hospice care, yang bertujuan merawat penderita kanker terminal di hari-hari akhirnya dengan baik, tanpa rasa sakit yang berlebihan, dan dikelilingi orang-orang yang dicintai. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya