Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
NURINA Permata Putri atau yang lebih akrab dikenal sebagai Rina Nose mengatakan dirinya memiliki kebiasaan untuk tidak membuang sampah sembarang. Tidak hanya itu, dia juga tidak bisa melihat sesuatu hal yang berantakan dan kotor.
“Sekecil apa pun sampahnya gue enggak mau buang di mana-mana gitu. Bahkan misalnya gue narik tisu, kerobek dikit, enggak bisa gue buang, masukin ke kantong atau mana kek. Ampe begitu gue. Makanya gue ampe biasa bawa tempat kecil (untuk membuang sampah),” ungkapnya dalam konten YouTube Salon Dicky.
Lebih lanjut, komedian berusia 41 tahun tersebut bercerita bahwa kebiasaan ini juga dialami oleh ibu dan kakaknya.
“Gue ngelihat emak gue soalnya begitu. Jadi enggak biasa buat gue menyampah. Gue juga orangnya enggak bisa ngelihat berantakan. Apa lagi kalau di rumah sendiri. Itu tuh bikin gue enggak tenang. Gue liat baju orang (berantakan) aja, ih pengen benerin deh, gitu. Rambut ada yang berantakan dikit pengen dibenerin,” ujarnya.
“Dari kecil emang begitu. Kakak gue, saudara kembar gue, lebih parah lagi. Habis megang apa gitu dikit, semprot hand sanitizer. Lebih parah dari gue itu. Jadi kalau di keluarga itu gue, kakak, sama emak gue begitu,” kata Rina.
Kebiasaan ini juga dikatakan membuat ibu Rina Nose tidak suka jika rumahnya didatangi orang lain. Pasalnya, hal itu akan membuat ibunya tidak tenang.
“Makanya emak gue itu sampai enggak suka kalau didatengin orang banyak. Jadi enggak tenang kita, kayak aduh itu baru dibersihin. Tapi gue orangnya enggak enak buat ngomong, takutnya disangka sok bersih atau apa,” tuturnya.
Rina Nose juga bercerita bahwa kebiasaan ini membuatnya tidak tenang ketika menikah dengan sang suami. Dia merasa pasangan hidupnya tersebut belum memahami kebiasaan hidup bersih yang dia lakukan.
“Gue nikah sama laki gue aja deg-degan mulu jantung gue. Kayak wastafel nih gue kalau habis cuci piring itu maunya kering dan harus kering. Laki gue cuci tangan terus buat wastafelnya basah. Itu awalnya jadi masalah. Karena enggak berani ngomong gue bilangnya kalau aku cuci piring tuh begini dan lainnya. Ini lama-lama kan jadi masalah,” jelas Rina.
Namun demikian, seiring berjalannya waktu, suaminya dikatakan mulai mengerti dan bahkan jadi terbawa dengan kebiasaan yang dia miliki.
“Habis itu gue cerita kebiasaan gue dan akhirnya sekarang dia tahu. Akhirnya disesuaikan dan malah akhir-akhir ini dia jadi ngikut,” tandasnya. (Z-1)
Methosa juga mendapatkan member baru sebagai pelengkap untuk memperkokoh formasi dengan bergabungnya Rina Nose sebagai vokalis kedua sekaligus personel kelima.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved