Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
GRUP musik Sukatani kini tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, pada Kamis, (20/2), mereka mengunggah video permintaan maaf atas salah satu lagu mereka berjudul Bayar Bayar Bayar yang akan ditarik dari seluruh platform streaming dan media digital.
1. Terdiri dari duo
Sukatani terdiri dari duo, Muhammad Syifa Al Lutfi dengan nama panggung Alectroguy sebagai gitaris dan vokalis, serta Novi Citra Indriyati dengan nama panggung Twister Angel sebagai vokalis.
2. Berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah
Sukatani merupakan band yang berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah. Novi Citra Indriyati merupakan lulusan dari IAIN Purwokerto. Sementara itu, Muhammad Syifa Al Lutfi berasal dari Jakarta namun kerap menyambangi Purwokerto, Jawa Tengah. Keduanya pun kini menetap di Purbalingga. Lutfi sempat aktif di Harvest Mind, kelompok tani muda. Sementara Novi juga berprofesi sebagai guru.
3. Album Gelap Gempita
Sukatani kini telah merilis album Gelap Gempita yang berisi delapan trek, termasuk lagu Bayar Bayar Bayar. Salah satu lagu yang juga populer dari album ini adalah Semakin Tua Semakin Punk. Di album ini, Sukatani juga banyak menyinggung isu tentang agraria, dengan balutan musik post punk mereka. Di album ini, Sukatani juga dengan lugas dan tajam menyuarakan gerakan sosial dan akar rumput lewat dialek Banyumasan dalam liriknya.
4. Balaklava, Identitas Fesyen di Panggung
Bagi yang pernah menyaksikan aksi panggung mereka, atau mungkin pernah melihat video penampilan mereka, salah satu yang juga mencolok dari Sukatani adalah mereka mengenakan balaklava sebagai identitas fesyen.
5. Terbentuk pada 2022Nama Sukatani diambil dari sebuah nama desa yang asri dan makmur. Nama Sukatani sekaligus mencerminkan musik yang mereka usung. Sukatani terbentuk pada Oktober 2022. (M-3)
Adanya paksaan Band Sukatani sehingga menarik lagu dan membuat video permintaan maaf adalah tindak pidana
ENAM orang anggota Ditressiber Polda Jawa Tengah (Jateng) diperiksa Divisi Propam Polri. Hal ini buntut permohonan maaf Band Sukatani soal lagu ciptaannya Bayar Bayar Bayar
Jogya Police Watch (JPW) meminta para polisi tidak membungkam karya seniman. Hal itu merespons masalah yang dialami Band Sukatani dengan lagunya Bayar Bayar Bayar.
Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto menilai dugaan intimidasi yang dilakukan Kepolisian terhadap Band Sukatani merugikan citra kepolisian.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak Band Sukatani menjadi duta Polri. Sigit mengatakan itu untuk perbaikan institusi Polri
Menurut Choirul, lagu tersebut merupakan bentuk ekspresi masyarakat dalam melayangkan kritik kepada institusi Polri.
Lagu Bayar Bayar Bayar dari Sukatani ditarik dari platform streaming karena menyindir polisi yang kerap meminta bayaran ketika melayani masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved