Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
FILM horor Anak Kunti akan tayang di negara Asia, di luar Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Gandhi Fernando yang ikut hadir dalam peluncuran poster dan trailer resmi film Anak Kunti.
Di film Anak Kunti, Gandhi memperkuat jajaran produser di film horor yang dibintangi Abun Sungkar, Gisellma Firmansyah, Wavi Zihan dan Nita Gunawan. Film Anak Kunti juga dibintangi oleh, Iwa K, Jajang C. Noer, Selvi Kitty, Ruth Marini, dan Pritt Timothy.
“Anak Kunti akan tayang di 10 negara, mulai tanggal 20 Februari 2025 di Malaysia, Brunei, dan Thailand. Lalu akan menyusul rilis beberapa waktu ke depan di Singapura, Pakistan, Bangladesh, Turki, Kamboja, Timor Leste dan Vietnam," ujar Gandhi Fernando di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, (20/12). "Sejauh ini yang sudah konfirmasi 10 negara itu,” tambahnya.
Menurut Gandhi, Anak Kunti tayang di luar negeri menjadi bukti film Indonesia sangat diminati luar negeri. Karenanya, saat bertemu Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dan wakilnya, Giring Ganesha, Gandhi Fernando melontar usulan. “Saya sudah sampaikan ke Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Giring, film Indonesia diminati di luar negeri. Kita saat ini pusing karena jumlah film yang diproduksi banyak sementara pertambahan layar tidak secepat itu. Mengapa kita enggak tembak ke luar negeri?” lanjut Gandhi.
Ia mengakui bahwa film tersebut tidak mencoba menawarkan sesuatu yang baru dengan klaim tertentu. Film Anak Kunti menyajikan cerita yang familier dan membumi di masyarakat. Lapisan cerita dalam film ini bertambah dengan kisah kehidupan pesantren, khususnya santriwati. (M-1)
Teror kuntilanak diyakini sebagai arwah seorang yang meninggal saat melahirkan di tengah kerusuhan desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved