Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HONG Eunchae, anggota termuda girl group asal Korea Selatan Le Sserafim, sedang berjalan dengan anggun di Nakwon Instrument Arcade yang terkenal di Seoul, tetapi secara dia tiba-tiba kehilangan pijakannya.
Dengan bunyi keras, minuman yang ia pegang terlontar ke udara dan gadis berusia 17 tahun itu terjatuh dengan kepala lebih dulu menuruni tangga logam. Ia mendarat dengan bunyi gedebuk yang mengerikan di lantai kereta bawah tanah.
Ada jeda, lalu dia duduk sambil mengangkat bahu dan sama sekali tidak terluka. Seolah-olah hal tadi tak terjadi dan begitulah biasanya dia menaiki tangga.
Adegan ini langsung menjadi meme yang muncul dalam trailer ketiga Le Sserafim dengan judul “Good Bones”, yang dirilis awal tahun ini. Namun Eunchae mengatakan adegan ini juga memiliki makna yang lebih dalam.
"Saat saya mengikuti jalan yang ingin saya lalui, terjatuh dan terguling tidak menjadi masalah,Saya selalu memulai dari awal seolah tidak terjadi apa-apa. Itulah pesan yang ingin saya sampaikan,” ungkapnya yang dilansir dari laman BBC.
Kegigihan seperti itu telah membantu Le Sserafim mengukir ceruk pasar sejak mereka menjadi pusat perhatian dua tahun lalu. Dengan energi eksentrik Girls Aloud dan hook sempurna dari mesin pop Korea, mereka telah merilis lagu-lagu grunge yang siap diputar di klub seperti Crazy dan Antifragile. Sehingga dinominasikan berbagai Penghargaan MTV, dan berkolaborasi dengan Nile Rodgers dan PinkPantheress.
Bagi pengamat, ini mungkin tampak seperti prototipe girl band, Berambut gimbal, memiliki koreografi yang apik, dan penuh percaya diri.
Namun, mereka sangat berterus terang tentang standar tidak realistis yang ditetapkan industri terhadap perempuan. Sebagai contoh pada Eve, Psyche dan Bluebeard's Wife (sebuah lagu yang diberi nama berdasarkan tiga perempuan yang menentang ekspektasi masyarakat), penyanyi Kim Chaewon membahas tekanan untuk tampil, bahkan saat tidak dalam kondisi terbaik.
"Tersenyumlah lebih lebar pada orang banyak/ Diam, diam, sekarang tutupi perasaanmu .”
Pada lagu Good Bones, Huh Yunjin membalas kritiknya. Salah satunya seperti ini, "Kau pikir merendahkan seseorang itu tidak apa-apa/ Hanya karena mereka jujur pada diri mereka sendiri?” protesnya di balik riff rock yang tajam.
"Sebagai sebuah grup, kami selalu berusaha menunjukkan dualitas yaitu kuat namun juga rentan, tetapi apapun yang terjadi, kita saling mendukung dan itu memberi kita kekuatan" jelas Yunjin.
Le Sserafim memiliki kisah asal-usul yang tidak biasa, dengan anggota yang diambil dari seluruh dunia (tidak hanya berasal dari Korea Selatan), di berbagai usia dan kesiapan yang matang oleh label mereka Source Music.
Sakura pernah menjadi anggota grup vokal jepang, dengan pengalaman di tiga band lain seperti KT48, AKB48 dan Iz*One. Berusia 26 tahun, dia adalah anggota tertua Le Sserafim, dan Yunjin menyebutnya sebagai "pilar" kekuatan yang "sang penasihat yang bagus" tentang industri ini.
Chaewon juga merupakan bagian dari Iz*One, dan berperan sebagai pemimpin Le Sserafim, peran yang ia gambarkan sebagai "batu karang" yang membuat segalanya lancar saat masalah muncul.
Yunjin dibesarkan di New York dan belajar opera sebelum memasuki dunia pelatihan K-pop yang ketat. Sebaliknya, Eunchae hanya memiliki waktu persiapan selama 15 bulan sebelum melakukan debut resminya pada tahun 2022. Di usianya yang ke-17, ia dijuluki Manchae – gabungan dari namanya dan maknae (??), kata Korea untuk “anggota termuda”.
Yang terakhir bergabung adalah mantan balerina Kazuha, yang tereliminasi dari Akademi Balet Nasional Belanda lima bulan sebelum singel pertama Le Sserafim. Hingga hari ini, ia merasa seperti sedang mengejar ketertinggalan dari anggota tim lainnya.
"Sudah dua tahun berlalu, tetapi setiap hari masih merupakan tantangan baru," katanya.
Awalnya ada anggota keenam. Kim Garam yang muncul pada debut perdana girl group ini, Fearless. Namun, mengundurkan diri tak lama setelah menyusul tuduhan bahwa ia telah menjadi perundung dan menindas siswa di sekolah menengah.
Awal tahun ini, band tersebut meminta maaf atas kelemahan vokal yang mereka rasakan selama penampilan mereka pada panggung Coachella di California. Menanggapi pemberitaan negatif, Chaewon mengatakan bahwa grup tersebut menjadi bersemangat dan kehilangan kendali atas tempo saat tampil di festival luar ruangan pertama mereka.
Sebuah film dokumenter di balik layar baru-baru ini, Make It Look Easy, mengungkap lebih banyak tentang tekanan yang dihadapi band tersebut saat mempromosikan album pertama mereka, Unforgiven, tahun lalu.
Dalam satu adegan, Chaewon menangis dan mengakui bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya untuk bahagia.
"Sejujurnya, saya terkadang berpikir untuk berhenti," ungkap Chaewon kepada pewawancara di luar kamera.
Selain Chaewon, Kazuha juga menghadapi rasa tidak aman atas kemampuannya sebagai seorang anggota pada grup ini.
"Kadang saya menjadi sangat percaya diri dan berpikir, Saya harus bekerja lebih keras. Saya bisa melakukan ini, kemudian saya kehilangan rasa percaya diri dan berpikir, 'Saya tidak bisa melakukan apa pun, Saya tidak punya daya tarik.” kata Kazuha.
Yunjin lebih bersemangat, mungkin karena pendidikannya di Amerika memberinya perspektif berbeda tentang industri "idola" K-Pop, tetapi dia telah menyatakan keinginan untuk mengubahnya dari dalam.
"Idola perlu melakukan ini, melakukan itu. Ada banyak aturan yang tidak tertulis, Saya bisa merasakannya saat saya masih trainee, tetapi saat itu saya sangat ingin [melakukan] debut, jadi saya hanya menyesuaikan diri. Namun setelah debut saya seperti, 'Mengapa harus seperti ini?" pungkas Yunjin.
Dia menuangkan rasa frustrasinya tersebut ke dalam lagu solo berjudul “I ? DOLL” yang secara eksplisit mengkritik cara bintang pop diperlakukan sebagai produk.
Pada masa lalu, wanita berusia 23 tahun ini pernah menyatakan ingin "mengubah industri idola", mendobrak "standar ketat satu per satu".
Dengan bersikap transparan tentang perjuangan mereka, Le Sserafim dengan sengaja menantang status quo yang menuntut kesempurnaan - dan keterusterangan mereka muncul pada saat artis K-pop semakin berani menghadapi sistem.
Awal minggu ini, seorang penyanyi dari girl group NewJeans memberikan kesaksian kepada Majelis Nasional Korea Selatan tentang perundungan yang dialaminya di tempat kerja. Tahun lalu, 11 anggota Omega X memperoleh pembebasan dari kontrak mereka setelah adanya tuduhan "perlakuan tidak pantas" dari label mereka.
Le Sserafim -yang memiliki hubungan suportif dengan Source Music memberikan pandangan yang lebih positif pada kisah mereka.
"Pesan yang ingin kami sampaikan melalui dokumenter ini bukanlah bahwa pekerjaan kami sulit dan melelahkan, sebaliknya, kami ingin menekankan fakta bahwa kami memiliki banyak kesamaan dengan siapa pun yang memiliki pekerjaan.” kata Chaewon.
"Kami ingin mengatakan bahwa Anda tidak harus selalu sempurna," tambah Yunjin.
"Semua orang menghadapi kesulitan, jadi pesan kami adalah, mari kita atasi semua kesulitan itu bersama-sama." pungkas Chaewon.
Dalam industri yang dangkal, mereka memanfaatkan ketidaksempurnaan mereka dan menampilkannya sebagai kekuatan. Bahkan nama band tersebut merupakan anagram dari frasa "I'm fearless".
Keakraban mereka terungkap dalam lagu-lagu seperti Chasing Lightning - di mana Yunjin diejek karena obsesinya dengan yoghurt Yunani, dan Sakura menggambarkan kecintaannya pada rajutan dan singel terbaru mereka, 1-800 Hot N Fun.
Didukung oleh riff gitar bas yang merdu, lagu ini mengikuti grup band tersebut pada suatu malam, mencium orang-orang asing, menuntut DJ memainkan lagu Beyoncé, dan berpegangan pada lantai dansa hingga fajar menyingsing.
"Saya suka lagu itu, lagu itu seperti dialog, kami semua sedang berbincang-bincang. kata Yunjin.
Di bagian hook, para personel band terus bertanya, “ Di mana sih Saki?” (panggilan akrab mereka untuk Sakura) sebelum seseorang menjawab, "Dia menunggu di lobi,”
Namun, tidak akan banyak waktu untuk berpesta tahun ini. Le Sserafim telah berbicara kepada BBC di tengah-tengah hari yang panjang untuk latihan TV, dan para penggemar berspekulasi bahwa mereka sedang mengerjakan trilogi rilisan yang disebut Easy, Crazy and Hot.
Judulnya tersirat dalam lirik lagu Good Bones, tetapi Yunjin dengan terampil menghindari mengungkapkan rahasia apa pun. (BBC/Z-3)
Personel girl grup Le Sserafim, Sakura, buka suara terkait kritik netizen Korea Selatan (Korsel) atas penampilannya di festival musik Coachella 2024
Le Sserafim siap membawa energi dan antusiasme mereka dengan menghadiri seluruh kegiatan promosi NBA, pertandingan, acara, dan berbagai konten eksklusif NBA.
Pejabat dari Source Music, agensi yang menaungi LE SSERAFIM Kazuha, secara tegas membantah rumor kencan yang santer tentang sang idol, Rabu (3/4)
Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, menjadi saksi dari kehadiran gemerlap dan semarak musik saat Le Sserafim dan YB berkolaborasi dalam Golden Disc Awards (GDA) ke-38
LE SSERAFIM merupakan anagram dari I'M FEARLESS, dengan harapan grup itu bisa membawa sikap yang sama dengan makna katanya yang berani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved