Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERHELATAN musik, seni dan budaya terkemuka di Bali, Jimbafest 2024, akan kembali hadir di Jimbaran Hub, Bali. Lebih dari sekadar perhelatan seni dan budaya, kegiatan ini juga mengajak seniman, komunitas dan masyarakat umum untuk menjaga keberlanjutan Bali.
Sejak pertama kali diselenggarakan, Jimbafest menjadi ajang penting bagi seniman dan komunitas lokal untuk mengekspresikan kreativitas dan identitas budaya Bali. Lebih dari satu dekade, Jimbafest berhasil mempersatukan visi seniman, musisi, dan pelaku budaya dari beragam latar belakang untuk berkumpul, berbagi ide, dan mempromosikan inisiatif kelestarian Bali.
Bukan hanya sekadar festival musik, seni dan budaya, Jimbafest 2024 diproyeksikan sebagai gerakan bersama atas cinta dan kepedulian terhadap kelestarian nilai-nilai Bali. Dengan semangat 'Bali Banget', Jimbafest 2024 akan membuktikan bahwa seni dan budaya Bali tetap relevan serta memiliki daya tarik yang tinggi di tengah modernitas.
Baca juga : Penghargaan AKI 2024: Lima Maestro Tradisi Dikenang atas Dedikasinya
“Jimbafest 2024 mengingatkan bahwa Bali bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga rumah bagi budaya yang sangat berharga dan harus dilestarikan,” kata Ketua Panitia Promotor Jimbafest 2024 Mahanugra Kinzana dalam keterangan pers, Jumat (27/9).
Dari sisi seni dan budaya, bakal ada pameran seni yang menghadirkan karya dari para seniman Bali dengan reputasi internnasional, yaitu Arkiv Vilmansa, Gilang Propagila, Jango Pramartha, Made Bayak, Made Wianta, Tjandra Hutama, dan Wayan Upadana.
Sedangkan untuk musik, sederet sajian konser dari musisi ternama bakal hadir, seperti The Adams dan Pamungkas, dua musisi nasional dengan basis penggemar yang banyak di Bali. Tampil juga Dwiki Dharmawan, maestro jazz Indonesia, yang akan berkolaborasi dalam sebuah proyek spesial bersama Neida Aleida yang akan membawakan musik etnik bersama para musisi tradisional Bali.
Baca juga : Menguak 6 Keindahan dan Makna di Balik Pakaian Adat Bali
Tidak hanya itu, sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, Jimbafest 2024 dilaksanakan dengan penuh kesadaran untuk 'Respect Alam Bali Banget', sebagai sebuah inisiatif untuk meminimalkan dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Jimbafest 2024 akan menerapkan prinsip Net Zero Waste, limbah yang dihasilkan selama festival akan dikelola secara ketat dengan tujuan agar tidak meninggalkan residu sampah.
Jimbafest 2024 juga menghadirkan ruang ramah anak untuk memberikan kenyamanan bagi para keluarga yang ingin menikmati berbagai pertunjukan. Terdapat beberapa fasilitas untuk anak-anak menghabiskan waktu dan bermain di Jimbafest 2024 yaitu Kids Coloring, Kids Soundwall, Kids Tale, dan Kids Kitchen.
“Harapannya, Jimbafest 2024 dapat menjadi momen berharga yang dapat dinikmati banyak orang dan keluarga, sekaligus menjadi gerakan bersama untuk makin mencintai dan menghormati Bali secara bertanggung jawab,” ucap CEO Jimbaran Hijau sekaligus inisiator Jimbafest, Putu Agung Prianta.(M-3)
Ratusan warga asal Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali mendatangi DPRD Bali, Senin (3/2) untuk mengadukan ratusan hektar tanah yang dikuasai oleh investor.
PERHELATAN seni dan budaya Jimbafest 2024: Music, Art & Bali Charm digelar pada 26-27 Oktober 2024 di Jimbaran Hub, Bali. Kegiatan yang melibatkan seniman, komunitas, dan masyarakat
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,36%
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
pakaian adat Bali yang terdiri dari berbagai variasi dengan filosofi tersendiri yang menggambarkan budaya dan karakter masyarakat Bali
senjata tradisional Bali sebagai wujud peninggalan sejarah yang masih dijaga hingga kini, jenis dan fungsinya pun beragam
PAKAIAN-pakaian pria bernuansa pantai yang terinspirasi dari nuansa Bali dan pakaian yang terinspirasi dari busana kaftan, hingga dilengkapi dengan aksesori bernuansa pantai
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved