Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AKTIRS sekaligus pemerhati lingkungan, Luna Maya menegaskan pentingnya kolaborasi pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi krisis sampah di Indonesia.
Luna dengan tegas mengatakan meski pemerintah telah berupaya memperbaiki sistem pengolahan sampah, akan percuma jika tidak ada dukungan masyarakat.
"Pemerintah sudah berusaha, tapi kesadaran harus datang dari kita sebagai pelaku utama. Kita yang menentukan ke mana sampah ini akan berakhir," ujar Luna di puncak World Cleanup Day (WCD) Indonesia, Minggu (22/09).
Baca juga : World Cleanup Day Indonesia: Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah Menuju Indonesia Bebas Sampah 2025
Sebagai seorang traveler yang kerap bepergian ke berbagai negara, Luna juga berbagi pengamatannya tentang perbandingan pengelolaan sampah di berbagai tempat yang ia kunjungi. "Negara terdekat yang bisa kita jadikan contoh adalah Singapura. Di sana, segalanya lebih tertata. Pengelolaan sampah mereka sangat rapi, dan kebersihan selalu menjadi prioritas utama. Selain itu, masyarakat Singapura juga sangat patuh terhadap hukum," jelas Luna.
Ia menambahkan di Singapura, kebersihan diatur ketat dengan denda dan sanksi yang diberlakukan bagi pelanggar. "Jika ada yang melanggar, mereka langsung dikenakan denda yang cukup besar, dan masyarakatnya sendiri sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan. Ini sesuatu yang harus kita contoh di Indonesia," tambahnya.
Meski demikian, Luna juga mengakui dibandingkan dengan negara-negara lain yang pernah ia kunjungi, Indonesia saat ini telah menunjukkan banyak perbaikan dalam pengelolaan sampah. Namun, ia menekankan perkembangan ini masih belum maksimal, terutama dalam hal pemilahan sampah serta manajemen pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Baca juga : Peringati World Cleanup Day, Masyarakat Diimbau Minimalisir Produksi Sampah
"Indonesia sudah banyak mengalami peningkatan, tapi kita belum mencapai tahap optimal. Pemilahan sampah belum maksimal, begitu juga dengan manajemen sampah yang mengatur dari hulu ke hilir. Ini yang masih perlu kita benahi," ungkap Luna.
Lebih lanjut, Luna berpesan kebersihan bukan hanya soal mengingatkan atau memberikan edukasi terkait pengelolaan sampah. Kebersihan itu harus disertai dengan aksi nyata sebagai solusi atas masalah ini.
"Kita harus bergerak lebih jauh dari sekadar mengingatkan. Edukasi sangat penting, tapi yang lebih penting lagi adalah bergerak sebagai solusi. Bagaimana kita bisa bersama-sama, dari pemerintah hingga masyarakat, menyelesaikan masalah sampah ini," jelas Luna dengan penuh semangat.
Baca juga : Luna Maya Bicara Soal Perawatan Kulit dari Dalam
Menurutnya, perlu ada langkah-langkah yang jelas dan terukur dalam pengelolaan sampah, yang tidak hanya berfokus pada pencegahan, tetapi juga pada penyelesaian secara berkelanjutan.
Luna berharap agar kegiatan seperti World Cleanup Day, yang melibatkan banyak negara dan provinsi di Indonesia, dapat membawa dampak yang lebih besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. "Aku berharap impact dari kegiatan ini bisa semakin besar, sehingga semua masyarakat, khususnya di Indonesia, sadar akan pentingnya mengelola sampah," tegasnya.
Melalui acara ini, WCD Indonesia berharap partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat akan terus meningkat, sehingga Indonesia dapat menuju visi sebagai negara yang bersih dan bebas sampah di masa depan. Rangkaian kegiatan ini menjadi bukti bahwa aksi nyata dan kolaborasi antara masyarakat serta pemerintah dapat menciptakan perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah. (Z-3)
World Cleanup Day (WCD) adalah gerakan bersih-bersih global terbesar yang dilakukan serentak di 193 negara, termasuk Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Dadang juga mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah, baik sampah organik maupun anorganik seperti plastik dan kertas.
Bersih-bersih ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi sampah di ruang publik. Hutan Kota Patriot Bina Bangsa
SAENGGOK Land fill atau tempat pembuangan sampah yang berlokasi di Distrik Gangseo, Korea Selatan bisa menjadi salah satu contoh bagaimana tempat pembuangan sampah diubah menjadi aestetik
Junkie’s, Mesin Pemilah Sampah Karya Siswa SMA Menginpirasi Peserta Charity Gala Wonderful Indonesia
"Target kami selama 100 hari ke depan, 840 RW yang belum punya bank sampah, belum membentuk bank sampah, wajib membentuk bank sampah tersebut,"
Gerakan ini mengajak perempuan di seluruh Indonesia untuk menjadi agen perubahan dalam pengelolaan sampah dengan menerapkan gaya hidup sadar sampah.
PEMERINTAH Kota Denpasar, Bali, akan memberlakukan Perda Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik. Perda ini akan berlaku efektif sejak 1 Oktober 2024.
Jika sampah tidak dipilah sesuai aturan, sampah tersebut tidak akan diangkut oleh petugas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved