Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
KOMPOSER, penulis lagu, dan maestro jazz Indonesia, Indra Lesmana membuktikan diri terus produktif. Akhir pekan ini ia akan melakukan lawatan ke Australia yang terdiri dari penampilan di Manly Jazz Festival pada 22 September dan peluncurkan albumnya yang ke-100, Sydney Reunion, dalam acara eksklusif di gedung ikonik Sydney Opera House, pada 23 September. Manly Jazz merupakan festival jazz tertua di Negeri Kanguru itu.
Selain Indra yang bermain kibor, album Sydney Reunion menampilkan Steve Hunter pada bas elektrik, Dale Barlow pada saksofon, dan Andy Gander pada drum. Hunter, Barlow, dan Gander adalah musisi Sydney, yang telah dikenal Indra sejak 1982, kala ia belajar di Conservatorium of Music di kota itu.
Baca juga : Indra Lesmana Berada di Sydney untuk Garap Album Jazz Terbaru
Barlow juga terlibat dalam proyek Children of Fantasy milik Indra. Sementara Hunter terlibat dalam grup Nebula pada album No Standing yang dirilis di Amerika Serikat pada 1984.
Baca juga : Bersama Indra Lesmana, Maliq & D'essentials Ajak Penonton Nostalgia
“Saya sangat senang dan bersyukur dapat terus berkarya dan bermusik dengan teman-teman lama saya di Sydney. Terakhir kali saya bermain di Manly Jazz adalah pada 1982. Tampil kembali dan khususnya memperkenalkan album baru kami di Sydney Opera House pada September ini tentu akan menjadi momen bersejarah yang tak ternilai,” kata Indra dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Senin (16/9).
Sydney Reunion, yang beraliran jazz fusion berisi 10 lagu instrumental baru dan lima di antaranya ditulis oleh Indra. Semua lagu direkam secara langsung selama dua hari di Rancom St Studio, Sydney, New South Wales, Australia pada awal Mei.
Sementara semua mixing dan mastering dilakukan Indra di studio miliknya di Bali. Single Fairlight dari album ini telah dirilis pada Juni. Video musik yang menampilkan suasana pada saat rekaman juga telah tersedia di YouTube. Album Sydney Reunion juga akan tersedia dalam bentuk CD, double vinyl, dan juga di platform digital.
“Kami sangat berharap kolaborasi musik kami dapat memperkuat dan menginspirasi generasi musik, karena tahun ini sekaligus merupakan perayaan 75 tahun hubungan diplomasi Australia dan Indonesia,” tambah musisi berusia 58 tahun itu. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved